Harga gula di pasar internasional yaitu di London (Inggris) mencapai tingkat tertinggi yaitu 690 poundsterling.
Kenaikan harga ini diperkirakan karena sangat meningkatnya likuiditas tidak hanya disebabkan oleh sangat rendahnya suku bunga Bank of London tetapi juga sangat rendahnya suku bunga The Fed yang membuka keran likuiditas secara maksimum ke pasar keuangan yang sewaktu-waktu dapat berpindah ke sektor komoditas pada saat-saat tertentu.
Saat ini pasar khususnya komoditas merasa akhir tahun adalah saat yang paling tepat untuk mengambil keuntungan sesaat di bidang gula karena biasanya saat akhir tahun dan tahun baru, komoditas tertentu seperti gula biasanya sangat diperlukan tidak hanya untuk membuat kue, tetapi juga manisan, sirup, aneka minuman manis lainnya dan segala keperluan konsumsi dunia baik makanan dan minuman sangat memerlukan gula.
Hal ini dianggap sebagai alasan yang kuat bagi pasar untuk memindahkan likuiditasnya yang jelas sangatlah berlebih dari pasar keuangan dunia yang jelas banjir likuiditas ke sektor komoditas yang sedang berbunga-bunga yaitu GULA, ya benar gula.
Ditambah dengan poundsterling sebagai mata uang pertukaran (exchange) gula melemah terhadap USD cukup banyak menimbulkan alasan yang sangat kuat bagi pelaku pasar internasional yang notabene menggunakan USD untuk membeli gula pada harga yang murah dengan keuntungan maksimal. Ditambah suku bunga Bank of London yang sangat rendah, memungkinkan semua ini terjadi.
Saya hanya memberitahu kalau masalah utama bukan pada si gula. Tetapi pada likuiditas yang sangat mengucur dengan deras dan maksimum di sektor likuiditas keuangan internasional. Hal ini akan dapat menjadi bom waktu karena bubble yang sudah tercipta sangat besar sehingga dapat mengkerek segala harga komoditas yang dianggap pasar rasional untuk investasi seperti gula di akhir dan awal tahun, sebagai instumen spekulasi dan investasi. Ditambah pada kasus gula ini, Poundsterling benar-benar sangat melemah sehingga semakin menyemarakkan harga komoditas menjanjikan di pasar komoditas Inggris.
No comments:
Post a Comment