Tentang apakah USD naik atau turun ditentukan oleh teori harga
Teori harga (inflasi atau deflasi) adalah
Money supply X Velocity of Money = Price
Saat dulu
Dulunya money supply juga stabil, dengan kasih angka 7.
Jadi dulunya rumusnya
Supply money (7) X Velocity of money (10) = 7 X 10 = 70 (Price)
Dan sekarang ini terjadi krisis kredit perumahan, hutang piutang sektor finansial macet, sektor riil juga macet, walau bank dan perusahaan haus cash, sehingga velocity of money jadi jauh berkurang. Kasih angka 5 deh.
sehingga yang terjadi adalah :
Supply money (7) X Velocity of money (5) = 7 X 5 = 35 (Price)
Price yang menurun inilah namanya deflasi (dan USD akan naik dengan drastis karena semua orang haus cash/velocity of money)
Dan sekarang ini yang terjadi dengan bailout besar-besaran itu pemerintah US dan bank2 sentral menaikkan money supply dari 7 ke 14
sehingga
Supply money (14) X Velocity of money (5) = 14 X 5 = 70 (Price)
Sehingga rencana awalnya adalah Price tetap
Tetapi ada ketakutan tersendiri kalau nantinya tiba2 Velocity of Moneynya naik ke 10 lagi, sehingga
Supply money (14) X Velocity of money (10) = 14 X 10 = 140 (Price)
Yang terjadi adalah hiperinflasi dan USD akan melorot dengan drastis
Tetapi yang sedikit terlihat sekarang ini adalah pemerintah AS sebenarnya ngambil duitnya dari surat hutang AS sendiri atau treasury bill. Hal ini bisa dilihat dari yieldnya yang menurun karena pembelian meningkat. Dan memang banyak orang yang alihkan resiko assetnya dari pasar modal ke treasury bill.
Ketidakterbukaan institusi keuangan dan korporasi ini sebelum bailout dilakukan mengakibatkan krisis yang berkelanjutan karena tidak ada keterbukaan lubang kerugian mana yang harus ditutup dengan seberapa besar money supply yang harus diadakan utk memperbaiki kerugian tersebut.
No comments:
Post a Comment