Wahai penguasa, pejabat dan wakil rakyat yang terhormat
Tidakkah hatimu pilu bila melihat fondasi bangunan rumahmu yaitu negaramu hancur... Tidakkah hatimu pilu bila melihat kekayaan negara dikorupsi beramai-ramai untuk keuntungan pribadi... Tidakkah hatimu pilu bila aparat semakin hari lebih memilih hanya memperhatikan ketebalan dompet sendiri daripada jiwa melayani bagi masyarakat dan bangsa... Tidakkah hatimu pilu bila tidak ada aparat yang berani berkorban untuk mengatasi permasalahan di masyarakat tetapi malah membuat permasalahan sebagai komoditas yang mampu diperdagangkan di bawah meja... Tidakkah hatimu pilu bila dana yang dipakai untuk pendidikan bangsa dan negara khususnya bagi rakyat miskin dikorupsi secara berjamaah.. Tidakkah hatimu pilu bila dana yang ddipakai untuk kesehatan masyarakat di nusantara khususnya bagi rakyat miskin disunat secara massal dari atas ke bawah... Tidakkah hatimu pilu bila dana pembangunan bangsa dan negara khususnya bagi rakyat miskin dimakan oleh koruptor baik yang kelas kakap maupun kelas teri.. Mengapa yang kau cemaskan hanya kursimu yang empuk, kasurmu yang tebal, egoisme hatimu yang senantiasa seperti serigala mencari mangsa, dan pikiran yang serasa ingin selalu menguasai dunia... Wahai penguasa, pejabat dan wakil rakyat yang terhormat Masih banyak jutaan, puluhan juta dan mungkin ratusan juta rakyat miskin di negeri ini.. Mungkin mereka semua bisa kau tipu dengan suara yang bisa dikarang indah.. Tetapi hati nurani para pahlawan bangsa yang sudah berjuang dengan darah dan keringat sejak bangsa ini selalu dijajah.. Tidak akan bisa kau tipu.. Mereka sedang menangis darah melihat masa depan bangsa pelan-pelan hilang oleh nafsu dan hasrat kekuasaan di atas segala-galanya Oh, bangsa Indonesia.. Sungguh malang nasibmu mempunyai pemimpin-pemimpin yang tidak layak menjadi pemimpin...
Ismail Marzuki – Indonesia Pusaka
Indonesia tanah air beta
Pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
Tetap di puja-puja bangsa
Reff :
Di sana tempat lahir beta
Dibuai dibesarkan bunda
Tempat berlindung di hari tua
Tempat akhir menutup mata
Sungguh indah tanah air beta
Tiada bandingnya di dunia
Karya indah Tuhan Maha Kuasa
Bagi bangsa yang memujanya
Reff :
Indonesia ibu pertiwi
Kau kupuja kau kukasihi
Tenagaku bahkan pun jiwaku
Kepadamu rela kuberi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment