MILIK PRIBUMI
Don't ask what your country can do for you, but ask what you can do for your country and it's not about the money.

Ismail Marzuki – Indonesia Pusaka

Indonesia tanah air beta
Pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
Tetap di puja-puja bangsa

Reff :
Di sana tempat lahir beta
Dibuai dibesarkan bunda
Tempat berlindung di hari tua
Tempat akhir menutup mata

Sungguh indah tanah air beta
Tiada bandingnya di dunia
Karya indah Tuhan Maha Kuasa
Bagi bangsa yang memujanya

Reff :
Indonesia ibu pertiwi
Kau kupuja kau kukasihi
Tenagaku bahkan pun jiwaku
Kepadamu rela kuberi

- APB -

Awal Krisis Ekonomi Global

Krisis ekonomi global ini dimulai dari krisis ekonomi yang menimpa Amerika Serikat (AS). Krisis ekonomi yang menimpa Amerika Serikat berasal dari kredit macet sektor perumahan AS atau istilah kerennya subprime mortgage. Krisis subprime mortgage berawal dari gagal bayarnya sejumlah kredit perumahan oleh warga Amerika Serikat sendiri.


Di negara Amerika Serikat, konstitusi AS memberikan dukungan sepenuhnya bagi warga negara Amerika Serikat dalam mempunyai rumah dan itu diatur di dalam undang-undang. Adapun hal ini membuat banyak warga AS mengajukan kredit ke bank untuk mendapatkan kemudahan tersebut. Sebagai contohnya Mickey yang penghasilannya $5000 per bulan hendak mengajukan kredit perumahan, dan ia diberikan rumah seharga $400.000 dengan cicilan $2000 selama jangka waktu 25 tahun. Kemudian KPR Mickey tersebut digabungkan dengan berbagai KPR-KPR lainnya dan dipaketkan dalam sekuritas atau surat berharga yang bernama CDO atau collateralized debt obligation atau berupa portofolio gabungan aset-aset mortgage (kredit perumahan) yang dapat diperdagangkan.


Kemudian CDO ini sendiri dijamin oleh asuransi atau yang biasa disebut credit default swap atau berupa penjaminan (CDO's risk management) atas CDS yang diperdagangkan dimana apabila CDO mengalami gagal bayar, maka penjual CDO akan membayarkannya sesuai kontrak insurance CDS ditambah bonus premi yang dibayarkan oleh pembeli CDS setiap bulan sebagaimana layaknya sebuah premi asuransi. Dan CDS ini juga dapat diperdagangkan.


Di dalam CDO dan CDS sendiri ada klasifikasi terhadap KPR, yang pada umumnya dibagi menjadi dua yaitu performing loan KPR atau prime mortgage dan potential non performing loan KPR atau subprime mortgage. Adapun yang menjadi awal dari krisis ini adalah kurang pengawasannya sistem keuangan terhadap subprime mortgage yang ada.


Penyebab utama dari krisis ini adalah deregulasi terhadap perundang-undangan Glass-Steagall Act di AS sendiri yang membatasi lingkup kerja antar bank investasi, asuransi, dan bank perkreditan. Glass-Steagall Act adalah perundang-undangan yang dibuat untuk mengatasi krisis ekonomi global di era 1930-an dimana ribuan bank di AS bangkrut. Perundang-undangan ini membatasi bank investasi untuk membeli aset-aset tyang dimiliki oleh bank perkreditan begitu juga sebaliknya.


Adapun peraturan ini dihilangkan oleh pemerintahan Kongres AS semasa Menteri Keuangan Robert Rubin dengan disahkannya Undang-undang Gramm-Leach-Bliley Act. Undang-undang ini membuat bank investasi, bank umum, dan asuransi saling bersaing memperebutkan seluruh ekonomi AS. Hal ini mengakibatkan adanya sejumlah kerakusan dan ketidakpatuhan terhadap syarat pemberian kredit-kredit perumahan guna mendapatkan sejumlah uang dan sekuritas untuk diinvestasikan oleh sejumlah perusahaan-perusahaan keuangan tersebut.


Sebagai contohnya seorang pria yang berumur 50 tahun bisa memperoleh KPR dengan periode 40 tahun dimana itu tidak layak diberikan menurut umur debitur. Debitur yang penghasilan rata-rata perbulannya hanya $ 2500 bisa memperoleh KPR untuk rumah seharga $500.000. Debitur dapat membeli rumah sampai 7 buah untuk diinvestasikan kembali karena mudahnya mendapat subsidi dan kemudahan prosedur KPR di AS.Dan berbagai pelanggaran-pelanggaran persyaratan pemberian KPR lainnya sehingga membuat jumlah subprime mortgage (KPR yg jelek atau junk mortgage) meningkat dengan sangat pesat ditambah dengan jumlah supply rumah atau market rumah di AS sendiri sudah sangat berlebih oleh karenanya.


Hal ini mengakibatkan adanya bubble yang besar dalam sistem perekonomian yang dimulai dari bubble housemarket, bubble subprime mortgage, bubble CDO, bubble CDS, dan instrumen-instrumen investasi lainnya yang underlying asset-nya yaitu subprime mortgage. Dan bubble ini sendiri meletus pada kuartal I tahun 2008 ini. Hal ini mengakibatkan devaluasi asset dan gagal bayarnya (default) KPR (mortgage), CDO, CDS serta anjloknya harga rumah karena kelebihan dari sisi supply.


Hal ini mengakibatkan kerugian yang sangat besar bagi kreditur dan debitur KPR, pembeli CDS, pembeli CDO, dan ekonomi AS secara keseluruhan. Dengan begitu banyaknya warga AS yang investasinya berbentuk rumah, penurunan harga rumah membawa kerugian yang sangat besar bagi warga AS karena selain harganya anjlok, mereka juga harus membayar sejumlah kredit (mortgage) yang jumlahnya tetap. Dan juga institusi keuangan AS dan internasional yang investasi pada subprime mortgage juga mendapati kerugian karena investasi mereka tidak terbayarkan sehingga membuat puluhan bank AS berbagai institusi keuangan di seluruh penjuru duniadunia terpaksa menyatakan kebangkrutan seperti Lehmann Brothers dan Bear Stearns.

No comments:

Post a Comment

Blogger templates made by AllBlogTools.com