MILIK PRIBUMI
Don't ask what your country can do for you, but ask what you can do for your country and it's not about the money.

Ismail Marzuki – Indonesia Pusaka

Indonesia tanah air beta
Pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
Tetap di puja-puja bangsa

Reff :
Di sana tempat lahir beta
Dibuai dibesarkan bunda
Tempat berlindung di hari tua
Tempat akhir menutup mata

Sungguh indah tanah air beta
Tiada bandingnya di dunia
Karya indah Tuhan Maha Kuasa
Bagi bangsa yang memujanya

Reff :
Indonesia ibu pertiwi
Kau kupuja kau kukasihi
Tenagaku bahkan pun jiwaku
Kepadamu rela kuberi

- APB -

High Rate of Credit and Potential NPL in Indonesia

Krisis ekonomi global saat ini membuat perekonomian Indonesia mengalami economy shock yang relatif besar. Hal ini dikuatkan oleh Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) atau Balance of Payment (BOP) Indonesia tahun 2008 mengalami defisit sebesar US$ 2,2 miliar. Secara langsung krisis ekonomi global mengakibatkan kegiatan ekonomi Indonesia khususnya perbankan mengalami kekeringan likuiditas dikarenakan banyaknya modal luar negeri yang keluar dari Indonesia. Kesulitan likuiditas ini mengakibatkan perbankan berlomba-lomba menarik dana murah berbentuk DPK dari masyarakat dengan memberikan produk-produk perbankan berbunga tinggi seperti deposito yang mempunyai bunga 12-13%. Adapun agar bank dapat memperoleh keuntungan pada spread interest maka bank juga terpaksa memberikan bunga kredit yang lebih tinggi bagi nasabahnya. Ditambah dengan BI rate yang masih relative tinggi yaitu 8,75 % (per Januari 2009) maka hal ini memberi pengaruh yang cukup besar bagi kenaikan bunga dalam produk-produk kredit yang diberikan perbankan.


Adapun kenaikan bunga produk-produk kredit perbankan ini memiliki resiko yang cukup besar bagi naiknya cicilan dan pembayaran hutang yang dilakukan oleh nasabah kepada bank. Jumlah kenaikan suku bunga pinjaman tersebut berkisar 4-5 %. Seperti contohnya Kredit Perumahan Rakyat (KPR) naik dari 12% per Maret 2008 menjadi 17% per Desember 2008. Cicilan KPR juga pada umumnya mencapai 30% dari pengeluaran rumah tangga masyarakat kalangan ekonomi ke bawah mengakibatkan nasabah semakin terbeban oleh karenanya. Dengan adanya potensi PHK dan kesulitan ekonomi yang akan dialami masyarakat yang sudah diramalkan akan terjadi tahun 2009 ini mengakibatkan penghasilan utama masyarakat akan berkurang dan bahkan berhenti sehingga membuat potensi kesulitan yang cukup basar dalam pembayaran kredit tersebut. Hal ini otomatis meningkatkan adanya Non Performing Loan (NPL) perbankan selain juga menambah kesulitan nasabah perbankan yang menjadi korban kenaikan bunga kredit ini.


Adapun besarnya bunga yang diberikan produk-produk kredit perbankan saat ini (per Januari 2009) naik 4-5% dibanding Januari 2008.


Tabel 3. Plafon Bunga Kredit Perbankan

Jenis Kredit

Suku Bunga Kredit

Kredit Perumahan Rakyat (KPR)

15 - 19 % / tahun

Kredit Tanpa Agunan (KTA)

1,7 - 2 % / bulan

Kredit Pemilikan Apartemen (KPA)

15 - 17% / tahun

Kredit Usaha Rakyat (KUR)

24 % / tahun

(KUR Mikro)

14 – 16% / tahun

(KUR Kecil)

Kredit Kendaraan bermotor (KKB)

1,2 – 1,6 % / bulan

Kredit Konstruksi

18 – 20% / tahun

Source : Dari berbagai sumber per 20 Januari 2009

Oleh karena itu Bank Indonesia dan perbankan harus mempercepat transmisi penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (SBI) terhadap suku bunga kredit. Hal ini diyakini akan menyelamatkan sektor-sektor kredit yang sensitif terhadap kenaikan suku bunga seperti Kredit Perumahan Rakyat (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan dapat menekan laju kenaikan kredit macet atau non performing loans (NPL) perbankan Indonesia.

No comments:

Post a Comment

Blogger templates made by AllBlogTools.com