MILIK PRIBUMI
Don't ask what your country can do for you, but ask what you can do for your country and it's not about the money.

Ismail Marzuki – Indonesia Pusaka

Indonesia tanah air beta
Pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
Tetap di puja-puja bangsa

Reff :
Di sana tempat lahir beta
Dibuai dibesarkan bunda
Tempat berlindung di hari tua
Tempat akhir menutup mata

Sungguh indah tanah air beta
Tiada bandingnya di dunia
Karya indah Tuhan Maha Kuasa
Bagi bangsa yang memujanya

Reff :
Indonesia ibu pertiwi
Kau kupuja kau kukasihi
Tenagaku bahkan pun jiwaku
Kepadamu rela kuberi

- APB -

Perekonomian Republik Indonesia 2009-2014

Republik Indonesia saat ini sedang berada di dalam masa krisis ekonomi yang sangat langka. Namun walau sedang terkena krisis, ekonomi negara kita diprediksi akan tetap bertumbuh positif dengan tingkat pertumbuhan ekonomi 4 – 4,5 % selama tahun 2009 ini.


Struktur ekonomi Indonesia dapat dilihat di tabel berikut :


No


Sektor


(%
GDP)


1


Agriculture


12,99%


2


Mining
and quarrying


8,85%


3


Manufacturing
In dustry


27,32%


4


Electricity,
gas, and clean water


0,86%


5


Construction


9,09%


6


Trade,
hotels and restaurants


14,19%


7


Transportation
and communications


6,58%


8


Finance,
leasing, and business services


7,75%


9


Other
services


9,96%




No


Akun


Tingkat


1


Tingkat
Pengangguran


9,1%


2


Neraca
Pembayaran


1793
juta USD


3


Neraca
Perdagangan


6226
juta USD


4


Defisit
APBN


2,5%


5


BI
Rate


6,75%


6


USD -
Rupiah


10160



Data berdasar Kuartal I 2009 kecuali BI Rate dan USD-Rupiah berdasarkan saat ini tanggal 15
Juli 2009


Dapat dilihat di atas bahwa di dalam struktur APB sektor industi manufaktur menempati posisi

pertama, diiukti oleh perdagangan, hotel dan restauran (pariwisata), serta pertanian. Ketiga hal ini dapat menjadi peluang emas bagi pengembangan ekonomi Indonesia ke depannya. Idealnya perekonomian Indonesia haruslah berdasarkan pada keberpihakan terhadap kapitalisme lokal atau kepada industri dan produk dalam negeri yang tidak hanya berkualitas tetapi juga terjangkau harganya di dalam negeri dan luar negeri. Saat ini sedang marak kampanye penggunaan produk dalam negeri baik dalam segi pemfokusan pembiayaan kredit bagi usaha rakyat (Koperasi dan UMKM), ajakan mengkonsumsi produk dalam negeri, penggelaran visit indonesia 2009 sebagai unjuk gigi pariwisata lokal di Indonesia dan luar negeri, dll.


Penguatan kapitalisme lokal yang berorientasi pada keberpihakan industri dan produk dalam

negeri ini jelas bukanlah untuk pelarangan masuknya investasi asing di Indonesia. Justru sebaliknya, dengan semakin giatnya Indonesia memperkuat posisi kapitalisme lokalnya melalui industri dan produk dalam negeri maka nantinya akan banyak perusahaan-perusahaan Indonesia yang maju dan mendaftarkan perusahaannya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Nantinya diharapkan akan banyak perusahaan lokal yang berprestasi dan mempunyai catatan keuangan yang bagus sebagai daya tarik untuk mendatangkan investor menanamkan modalnya baik dalam bentuk saham maupun obligasi di dalam perusahaan-perusahaan dalam negeri tersebut. Sehingga nantinya BEI akan terdiri dari mayoritas perusahaan lokal yang kuat di dalam negeri dan juga mempunyai jangkauan pasar di luar negeri yang cukup bagus. Selain itu dapat juga dicontohkan seperti di Inggris, dimana nantinya diharapkan ada Bursa Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di BEI . Bursa UKM ini terdiri dari perusahaan-perusahaan UKM Indonesia yang baik dalam segi manajemen dan mempunyai catatan keuangan yang bagus untuk dapat ikut mencatatkan perusahaannya di BEI guna menarik investasi dan memperoleh kepercayaan publik.


Selain itu banyak penduduk Indonesia yang bermata pencaharian sebagai petani, nelayan, dan perkebunan. Sektor ini adalah sektor alamiah yang menghasilkan barang-barang kebutuhan konsumsi seperti biji-bijian, sayur-sayuran, ikan, daging, dan buah-buahan. Dapat kita lihat di dalam struktur inflasi mayoritas berasal dari barang konsumsi kebutuhan pokok yang dihasilkan oleh petani, nelayan, dan perkebunan. Adapun saat ini Indonesia sangat banyak mengimpor biji-bijian, daging, susu, dan aneka kebutuhan pokok lainnya sedangkan impor itu adalah tergantung dari harga pasar internasional dimana harga komoditas biasanya mengikuti perkembangan harga minyak dunia. Pergerakan harga minyak dunia yang sangat tidak stabil dengan volatilitas tinggi dan cenderung akan naik harganya di masa mendatang karena mengantisipasi cadangan minyak yang semakin menipis dari tahun ke tahun akan sangat berbahaya bagi harga komoditas pangan yang mengikutinya di pasar internasional. Oleh karena itu pendukungan dan keberpihakan koordinasi pembangunan ekonomi Indonesia ke arah pembangunan pertanian, perikanan, dan perkebunan akan sangat dibutuhkan sekali.


Hal ini selain guna mensejahterahkan banyak rakyat Indonesia yang bermata pencaharian di bidang-bidang tersebut yang tentunya akan mengurangi drastis angka pengangguran tetapi juga sangat berguna untuk menstabilkan dan menyehatkan ekonomi Indonesia baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang yaitu meredam inflasi. Inflasi selain berdampak negatif terhadap pertumbuhan dan kesehatan ekonomi tetapi juga memiliki dampak negatif terhadap kestabilan sosial ekonomi masyarakat Indonesia. Harga kebutuhan pokok yang tinggi adalah tema politik yang sangat laris dari masa ke masa di Indonesia, sehingga dapat dipastikan dengan kestabilan sosial ekonomi yang tinggi dimana sektor pertanian, kelautan dan perkebunan Indonesia diprioritaskan akan sangat berguna selain bagi pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan banyak penduduk (mengurangi pengangguran), juga bermanfaat terhadap kestabilan sosial ekonomi kebutuhan masyarakat luas baik di perkotaan maupun pedesaan.


Selain itu sektor pariwisata adalah sangat strategis terhadap pembangunan ekonomi Indonesia. Dapat dilihat di dalam tabel struktur ekonomi Indonesia dalam PDB bahwa sektor perdagangan, perhotelan dan restoran menempati posisi ketiga dimana pariwisata identik dengan perhotelan dan restoran selain juga bagi sektor transportasi. Sektor pariwisata juga dapat menjadi unjuk gigi Indonesia di dalam negeri dan luar negeri terhadap keindahan kekayaan Indonesia yang dijuluki zamrud khatulistiwa ini. Oleh sebab itu sektor pariwisata juga harus tetap diutamakan dan kesadaran kebersihan lingkungan wisata harus dipelihara selain juga perlindunga n terhadap kultur budaya masyarakat setempat yang dijaga agar tetap menarik dan ramah terhadap orang-orang.


Oleh karena itu pembangunan ekonomi 2009-2014 harus memprioritaskan sektor industri manufaktur dalam negeri, sektor pertanian, perkebunan dan kelautan Indonesia, serta sektor pariwisata Indonesia harus diprioritaskan pembangunannya ke depannya. Prioritas dapat dengan cara keberpihakan terhadap industri, usaha, dan produk dalam negeri tentunya, dengan pembangunan infrastruktur yang kokoh untuk menunjang aliran ekonomi dan pariwisata, kemudahan dalam memperoleh akses listrik, air bersih, dan enerji (BBM dan gas), dan yang juga sangat penting kemudahan dalam memperoleh modal dan pembiayaan dari sektor finansial yang pastinya otomatis berkembang kalau sektor yang dibiayai dan dimodalinya ini juga berkembang.


Best Regard,

Ardianto P. Butarbutar

+6281361014145

http://antoderman.blogspot.com

http://www.koperasisubur.com

No comments:

Post a Comment

Blogger templates made by AllBlogTools.com