MILIK PRIBUMI
Don't ask what your country can do for you, but ask what you can do for your country and it's not about the money.

Ismail Marzuki – Indonesia Pusaka

Indonesia tanah air beta
Pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
Tetap di puja-puja bangsa

Reff :
Di sana tempat lahir beta
Dibuai dibesarkan bunda
Tempat berlindung di hari tua
Tempat akhir menutup mata

Sungguh indah tanah air beta
Tiada bandingnya di dunia
Karya indah Tuhan Maha Kuasa
Bagi bangsa yang memujanya

Reff :
Indonesia ibu pertiwi
Kau kupuja kau kukasihi
Tenagaku bahkan pun jiwaku
Kepadamu rela kuberi

- APB -

Masalah Pendidikan Indonesia

Sudah sejak lama bangsa ini digerogoti oleh kemunduran dalam kemajuan pendidikan.

Negara itu dapat disamakan dengan rumah tangga keluarga. Sehingga dalam setiap aspek pengaturannya, dapat dikonotasikan dengan bagaimana mengatur sebuah rumah tangga yang harmonis di dalam dan rukun dengan tetangga.

Rumah tangga Indonesia kita ini memiliki halaman yang sangat luas, dengan banyak tanah dan sumber kolam air yang subur sampai2 banyak tetangga yang bernafsu untuk mengontrak setiap lahan rumah tangga kita di belakang rumah, di depan rumah, dan di samping rumah untuk dieksploitasi dan dikirim ke rumah mereka sendiri.

Dan kita memang terpaksa menerima mereka? Kenapa ? Kita tidak punya pilihan. Selain karena kita dipaksa untuk menerima mereka karena kita mempunyai mental penakut kalau kita tidak mengizinkan mereka mengontrak lahan2 rumah tangga kita nanti kita akan dibalas, keperluan kita akan komisi yang didapat dengan kontrakan kita. Dan alasan yg paling vital adalah, kita tidak tahu bagaimana mengolah lahan kita sendiri.

Bayangkan! Ayah dan ibu kita sendiri lebih mendahulukan tetangga untuk mengontrak lahan kita karena ayah dan ibu kita tidak tahu bagaimana mengolah lahan rumah kita sendiri ???? Dan bukannya membiarkan anak-anaknya untuk mengolah lahan-lahan milik sendiri, ayah dan ibu kita malah lebih peduli dengan aturan dari kepala desa yang memberlakukan bahwa setiap rumah tangga harus menghancurkan pagar pengaman rumahnya sehingga setiap teman-teman kepala desa dan terutama kepala desanya sendiri berhak untuk mengeksploitasi setiap lahan rumah tangga yang ada untuk keuntungan pribadinya sendiri.

Dan dimana ayah dan ibu kita berdiri????

Sebuah rumah tangga yang baik adalah rumah tangga yang memandang jauh ke depan. Sebuah keluarga yang baik adalah sebuah keluarga yang tidak mau anaknya miskin dan bodoh seperti dirinya, sampai-sampai kepala rumah tangganya rela mencari hutang kesana kemari, bekerja sampai larut malam, dan ibunya rela bekerja di pasar pagi menjual sayuran dan beras untuk keperluan pendidikan dan sekolah anaknya, agar anaknya lebih pintar dan bijak daripada dirinya serta tidak egois.

Tetapi apakah yang terjadi ???

Kepala rumah tangga malah sibuk mencari hutang hanya untuk memenuhi pemikiran dangkalnya yaitu hanya memikirkan "Kalau besok anak istri saya sudah bisa makan nasi uduk, ayam, baso, dan sayur yang enak kiriman tetangga yang bahan-bahannya diambil dari kebun saya sendiri, wuiiihhhhh itu saja sudah cukup kok. Ngapain saya harus repot-repot kerja sampai larut malam untuk perhatikan sekolah anak saya sendiri. Gitu aja kok repot??? "

No comments:

Post a Comment

Blogger templates made by AllBlogTools.com