MILIK PRIBUMI
Don't ask what your country can do for you, but ask what you can do for your country and it's not about the money.

Ismail Marzuki – Indonesia Pusaka

Indonesia tanah air beta
Pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
Tetap di puja-puja bangsa

Reff :
Di sana tempat lahir beta
Dibuai dibesarkan bunda
Tempat berlindung di hari tua
Tempat akhir menutup mata

Sungguh indah tanah air beta
Tiada bandingnya di dunia
Karya indah Tuhan Maha Kuasa
Bagi bangsa yang memujanya

Reff :
Indonesia ibu pertiwi
Kau kupuja kau kukasihi
Tenagaku bahkan pun jiwaku
Kepadamu rela kuberi

- APB -

Pengolahan dan Pemasaran Rumput Laut Euchema Catonii

2. Pengolahan

A. MAKANAN OLAHAN RUMPUT LAUT

1. DODOL RUMPUT LAUT
Bahan :

  • Rumput laut yang telah direndam beberapa hari dan dikeringkan sampai kadar airnya mencapai 20%
  • Gula pasir
  • Jeruk nipis
  • Garam
  • Jahe / daun pandan
  • Essens vanili
  • Kapur tohor (CaCO) untuk pencucian
  • KCl untuk perebusan


Alat :

  • Ember/baskom
  • Pisau pemotong
  • Panci
  • Saringan
  • Kompor
  • Loyang cetakan
  • Kemasan
  • Pengaduk
  • tempat jemuran


Cara Membuat I :

  1. Rendam rumput laut kering dalam air bersih selama 2-3 hari; ganti air rendaman setiap hari.
  2. Rendaman rumput laut dibilas untuk terakhir kalinya dengan air bersih.
  3. Potong-potong rumput laut, lalu direbus dengan perbandingan 1 : 0,5 (100 gr rumput laut direbus dengan 0,5 lt air) sampai rumput laut menjadi hancur /lunak.
  4. Rumput laut yang hancur dan matang disiapkan menjadi adonan, kemudian disaring.
  5. Panaskan kembali adonan rumput laut dengan ditambahkan gula 8-10 bagian dari adonan dan air perasan jahe atau daun pandan.
  6. Tuangkan adonan pada loyang yang telah disediakan, biarkan sampai kalis.
  7. Dodol yang telah mengeras dipotong-potong dengan ukuran 1 x 2 x 1,5 cm3.
  8. Setelah itu, jemur dodol rumput laut selama 4-5 hari, sebelum dikemas.
  9. Siap disajikan dan dodol rumput laut dapat bertahan sampai 1 bulan.


Cara Membuat II:

  1. Rendam rumput laut kering dalam air bersih selama 2-3 hari; ganti air rendaman setiap hari. Setelah itu, cuci / bilas lagi dengan air bersih.
  2. Rendam lagi rumput laut yang telah dicuci dalam air yang diberi 20 gram tohor selama 10 menit.
  3. Bilas dengan air tawar sampai bersih.
  4. Lakukan perendaman selama 2 hari, kemudian ditiriskan dan diblender.
  5. Rebus rumput laut dalam air, dengan perbandingan 1:5, selama 1 jam.
  6. Hasil rebusan disaring agar ekstrak rumput laut bersih dan terpisah dari kotoran.
  7. Masak kembali rumput laut dalam larutan gula pasir (dengan perbandingan gula:air = 4:1). - Tambahkan garam dan vanili sesuai selera.
  8. Aduk adonan tersebut sampai tidak lengket.
  9. Angkat adonan, tuang pada cetakan/Loyang, dinginkan selama 24 jam sampai kalis.
  10. Potong-potong adonan dengan ukuran 3x2x1 cm3.
  11. Jemur potongan-potongan dodol selama 1-2 hari.
  12. Masukkan ke dalam oven yang telah dipanaskan ( 40 0C), panggang selama 6 jam.
  13. Dodol rumput laut siap dikemas atau dikonsumsi langsung.


2. KERUPUK SAGU RUMPUT LAUT

Bahan :

  • 200 g rumput laut segar
  • 300 g tepung sagu
  • 15-25 g bawang putih
  • 25-40 g udang kering
  • 10 g garam atau bisa menggunakan royco
  • Minyak goreng


Alat :

  • Panci
  • Pisau dan landasan iris
  • Penggiling udang


Cara Membuat :

Persiapan rumput laut :
Rendam rumput laut dalam air bersih selama 2 hari dengan penggantian air tiap 6 jam, untuk menetralisir bau rumput laut dapat ditambahkan jeruk nipis pada saat perendaman.


Penyiapan bumbu :

  1. Giling bawang putih dan garam sampai halus
  2. Pastikan udang kering yang digunakan cukup kering, jika tidak disangrai terlebih dahulu lalu dihaluskan
  3. Campur semua bumbu dan diaduk hingga rata dan disebut campuran bumbu kerupuk


Pembuatan Biang Kerupuk :

  1. Haluskan rumput laut sebanyak dengan cara diblender
  2. Masak rumput laut dalam 200 ml air tawar sampai rumput laut tersebut larut
  3. Masukkan campuran bumbu kerupuk dan aduk hingga tercampur
  4. Masak sampai mengental. Hasil ini disebut biang kerupuk.


Pembuatan Adonan :

  1. Biang kerupuk dicampur sedikit demi sedikit dengan sagu sambil diaduk dan diulen sampai menjadi adonan yang homogen, tidak lengket dengan tangan
  2. Buat adonan menjadi bentuk slinder dengan panjang 20-25 cm diameter 4-5 cm. Adonan ini disebut dodolan


Pengukusan adonan :
Dodolan dikukus selama 1-2 jam sampai matang dibagian dalam. Hasilnya disebut dodolan matang keras


Pendinginan Dodolan :
Dodolan matang didinginkan dan dibiarkan selama 24 jam disuhu ruang kemudian taruh di lemari pendingin selama 24 jam sehingga dodol mengeras dan mudah dipotong

Pengirisan dan Pengeringan Keripik Basah :

  1. Dodolan matang keras diiris tipis-tipis (ketebalan + 2 mm) dengan pisau
  2. Kerupuk basah diangin-anginkan selama 12 jam kemudian dijemur atau dikeringkan dengan alat pengering. Tanda sudah kering kerupuk mudah dipatahkan


Penyimpanan :
Kerupuk kering dapat dikemas di dalam kantong plastik, kotak plastik atau kotak kaleng.

Penggorengan :
Kerupuk mentah digoreng di dalam minyak goreng panas dalam keadaan terendam pada suhu 170°C selama 10-20 detik sambil dibalik-balik.


3. PERMEN JELLY RUMPUT LAUT (Tepung Rumput Laut)

Bahan :

  • 200 g tepung rumput laut
  • 800 ml air tawar
  • 200 ml sirup cocopandan (bisa merk marjan, abc dll)
  • 100 g gula pasir
  • 2 sdm tepung ketan/kanji


Alat :

  • Tangki/ember
  • Blender
  • Timbangan
  • Kompor
  • Panci/Wajan
  • Pengaduk
  • Loyang/cetakan
  • Pisau alat pemotong
  • Baskom
  • Plastik bening

Cara Membuat :

  1. Masak bubur tepung rumput laut bersama air sampai merata dan larut.
  2. Tambahkan gula pasir aduk hingga larut
  3. Tambahkan tepung ketan/kanji (sebelumnya dilarutkan dengan air tawar)
  4. Panaskan hinggá agak mengental
  5. Masukkan sirup cocopandan dan aduk hinggá tercampur adonan (jika aromanya kurang wangi bisa ditambahkan aroma vanilla)
  6. Masak terus sambil diaduk-aduk sampai adonan mengental
  7. Setelah mengental angkat adonan dan masukkan kedalam cetakan dan biarkan selama satu jam
  8. Keluarkan dari cetakan. Bisa ditaburi gula halus untuk mempercantik jika suka


Tepung rumput laut ini juga bisa dibuat untuk puding dan dodol rumput laut cara masaknya hampir sama dengan jely hanya saja disesuaikan konsentrasi dan lama pemasakannya.


4. PERMEN JELLY RUMPUT LAUT (Rumput Laut Basah)

Bahan :

  • 400 g rumput laut basah
  • 800 ml air tawar
  • 200 ml sirup cocopandan (bisa merk marjan, abc dll)
  • 100 g gula pasir
  • 2 sdm tepung ketan/kanji


Alat :

  • Tangki/ember tempat pencuci rumput laut
  • Blender
  • Timbangan
  • Kompor
  • Panci/Wajan
  • Pengaduk
  • Loyang/cetakan
  • Pisau alat pemotong
  • Baskom
  • Plastik bening


Cara Membuat :

Pembersihan : Rendam rumput laut dalam air bersih selama 2 hari dengan penggantian air tiap 6 jam, untuk menetralisir bau rumput laut dapat ditambahkan jeruk nipis pada saat perendaman.
Penghalusan : Haluskan rumput laut sebanyak 400 gr dengan diblender.
Pemasakan :

  1. Masak bubur rumput laut bersama air sampai merata dan larut
  2. Tambahkan gula pasir aduk hingga larut
  3. Tambahkan tepung ketan/kanji (sebelumnya dilarutkan dengan air tawar)
  4. Panaskan hinggá agak mengental
  5. Masukkan sirup cocopandan dan aduk hinggá tercampur adonan (jika aromanya kurang wangi bisa ditambahkan aroma vanilla)
  6. Masak terus sambil diaduk-aduk sampai adonan mengental
  7. Setelah mengental angkat adonan dan masukkan kedalam cetakan dan biarkan selama satu jam
  8. Keluarkan dari cetakan. Bisa ditaburi gula halus untuk mempercantik


5. MANISAN RUMPUT LAUT


Bahan :

  • kg Rumput laut basah yang sudah di rendam
  • Rumput laut kering jenis Euchema cotonii
  • 600 brix larutan gula pasir (larutkan 600 gram gula pasir dengan 400 gr air)
  • Asam sitrat secukupnya
  • Zat pewarna secukupnya
  • Essens vanili secukupnya
  • Garam secukupnya
  • 1 gr Natrium benzoat dalam 1 lt larutan gula


Alat :

  • Ember/baskom kecil
  • Plastik kemasan
  • Kompor
  • Panci
  • Pisau


Cara Membuat:

  1. Rendam rumput laut kering dalam air bersih selama 2-3 hari atau sampai mengembang; ganti air rendaman setiap hari. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan bau amis dari rumput laut
  2. Selanjutnya, rendam rumput laut dalam larutan gula selama 1 hari. Larutan gula ditambah natrium benzoat, garam, essens, asam nitrat dan pewarna (jika perlu)
  3. Manisan rumput laut siap dihidangkan atau dikemas beserta airnya
    CATATAN : Untuk membuat manisan rumput laut semi basah, rumput laut yang telah direndam selama 1 hari segera ditiriskan
  4. Air gula sisa perendaman segera dipanaskan lagi sampai pekat. Setelah dingin, gunakan lagi untuk merendam rumput laut. Ulangi proses 3 hari berturut-turut
  5. Setelah itu, manisan rumput laut semi basah siap ditiriskan dan dikemas.

- Cara Membuat Manisan Rumput Laut


Rumput laut kering
pencucian/perendaman air kapur 0.5%, 24 jam
pencucian
perendaman dengan air tawas 1% selama 1 jam
pencucian
penirisan
perendaman dalam larutan gula
Manisan

1. Pencucian

Rumput laut dicuci dengan air tawar sambil dihilangkan kotoran yang masih melekat seperti pasir, karang, Lumpur, rumpit laut jenis lain sampai bersih dan tiriskan.

2. Pemucatan

* Rumput laut direndam dengan larutan kaporit 0.25% (0.25 gr/ltr air) sambil diaduk- aduk selama 1-2 jam
* Cuci rumput laut berulang kali sampai bersih dan tiriskan untuk menghilangkan bau kaporit
* Cuci kembali sampai bersih dan keringkan sampai ½ kering. Pada tahap ini rumput laut dapat disimpan dulu bila tidak segera di olah.

Untuk mengolah rumput laut menjadi agar- agar kertas, rumput laut terlebih dahulu direndam semalaman dan dilakukan kegiatan sbb:

3. Pemasakan dan penyaringan

Rebus rumput laut dengan menggunakan air 10 liter setiap 1 kg rumput laut selama 1-2 jam
atur suhu perebusan 80-90º c dan tambahkan asam cuka ± 5ml
saring rumput laut dengan menggunakan kain penyaring dan tampung dalam wadah penampungan (perebusan 1)
rebus ampas rumput laut dengan menggunakan 5-7 liter air selama 1 jam pada suhu 80-90c lalu saring (perebusan 2)
rebusan 1 dan 2 dicampur dan dipanaskan selama 15 menit dan tambahkan KCI2.5% (2.5 gr/ liter air) atau KOH 3% (3 gr/ ltr air)

4. Penjendalan

* Tuang cairan rumput laut pada cetakan dan biarkan semalaman
* Keluarkan cairan yang sudah mengental dari cetakannya
* Bungkus setiap lembaran agar dengan kain yang berukuran lebih besar dari ukuran pan pengentalnya supaya pada saat pengepresan masa agar- agar tidak pecah.

5. Pengepresan

* Lembaran agar yang telah terbungkus disusun dalam bak pengepres dan di press dengan menggunakan beban pemberat.
* Biarkan pengepresan selama semalam sehingga ketebalan ± 2 mm.

6. Pengeringan

* Jemur agar- agar yang telah di press beserta kain pembungkus diatas para- para selama 3-5 hari dan atur satu per satu agar tidak menumpuk.
* Setelah kering, tarik kain pembungkus pada sudut- sudutnya dan lepaskan pembungkus sehingga diperoleh agar berbentuk lembaran atau kertas.

7. CARA MEMBUAT KUE DARI AGAR- AGAR

* Rebus 2 lembar agar- agar kertas, tambahkan air 5 gelas, tambahkan gula 2 gelas, vanili secukupnya hingga mendidih.
* Cetak, dinginkan dan siap di hidangkan.

6. Es Buah Agar-agar

Untuk membuat Es Buah Agar-agar, berikut resep dan cara membuatnya:

BAHAN:
1. 1/2Kg Agar-agar segar (yang sudah putih)
2. 1 buah Labu Air (ukuran sedang)
3. 1 buah Kelapa (dibuat santan)
4. Sirup secukupnya
5. Kelapa muda secukupnya
6. Gula pasir secukupnya
7. Pandan Pasta secukupnya (untuk pewarna)

CARA MEMBUAT:
1. Agar-agar segar dari laut dicelupkan kedalam air panas
yang mendidih selama kurang lebih 1 menit, kemudian
dijemur 1 hari lalu direndam 1 malam dan
hasil akhirnya adalah agar-agar putih.
2. Labu air dikupas dan dipotong-potong sebesar dadu, lalu
dicuci bersih kemudian direbus bersama
gula pasir secukupnya dan tambahkan pandan pasta
sebagai pewarna.
3. Kelapa muda diambil air dan isinya, kemudian dicampurkan
santan dan sirup (secukupnya) bersama agar-agar(1) dan labu air(2).

B. Produk Olahan Sederhana Rumput Laut

Produk olahan sederhana rumput laut terdiri dari tiga produk yaitu cendol, manisan dan puding. Salah satu keistimewaan hasil olahan tersebut terletak pada bentuk rumput laut yang masih seperti aslinya. Ketiga produk ini tidak hanya dikomsumsi sendiri, tetapi dapat juga menjadi salah satu sumber penghasilan.

Bahan yang dipakai pembuatan ini adalah
Eucheuma cotonii yang telah dikeringkan. Pengeringan bahan tersebut telah dikerjakan oleh petani rumput laut. Caranya, rumput laut yang baru saja dipetik dicuci dengan air tawar sambil dibersihkan dari segala kotoran, baik pasir, kerang, karang ataupun jenis rumput yang lain. Setelah itu baru dikeringkan sampai benar-benar kering. Rumput laut ynag telah dikeringkan dapat disimpan sampai berbulan-bulan bahkan sampai satu tahun.

Pengolahan rumput laut menjadi cendol, manisan dan puding mempunyai langkah dasar yang sama. Langkah-langkah itu adalah sebagai berikut:

1. Rumput laut kering direndam dalam air tawar selama 2 – 3 hari. Lamanya perendaman tergantung dari umur rumput laut. Rumput laut yang tua direndam lebih lama dibandingkan yang muda. Namun, rumput laut yang tua hasil akhirnya lebih baik karena tidak terlalu lembek atau terlalu halus.

2. Air diganti tiap pagi dan sore hari. Pada waktu mengganti air, rumput laut sekaligus dicuci dari kotoran-kotoran yang mungkin masih ada. Perendaman di hentikan bila rumput laut telah dapat diputus dengan kuku jari.

3. Rumput laut ditiriskan.

4. Setelah itu dipotong-potong sekitar 2 cm.
Langkah selanjutnya tergantung dari produk yang akan dihasilkan, apakah akan dibuat cendol, manisan atau puding.



a. Pembuatan Cendol

1. Rumput laut yang telah dipotong, disiram dengan air hangat + 15 menit. Penyiraman tidak harus memakai air hangat yang baru, air hangat bekas pun dapat dipakai kembali asal masih hangat.

2. Rumput laut ditiriskan.

3. Apabila menghendaki rumput laut warna hijau atau merah dapat dicampur dengan pasta pandan. Akan tetapi bila menginginkan warna putih tidak perlu diberikan campuran seperti itu. Setelah tiris dapat segar dicampur dengan santan dan air gula merah



b. Pembuatan Manisan

1. Setelah dipotong, rumput laut dimasukkan ke dalam larutan gula. Perbandingan jumlah gula dan rumput laut basah adalah 1 : 1.

2. Perendaman di dalam larutan gula kira-kira 5 – 10 menit. Setelah itu ditiriskan.

3. Seperti pembuatan cendol, bila ingin warna selain putih dapat diberi pasta pandan. Pemberian dapat juga dilakukan sebelum direndam dalam larutan gula. Namun, larutan gula akan menjadi berwarna sehingga hanya dapat dipakai untuk rumput laut yang sewarna. Pemberian warna harus merata agar menarik konsumen bila hendak diperdagangkan.



c. Pembuatan Puding

1. Rumput laut yang telah dipotong, direbus dengan air dan susu cair. Banyaknya susu kira-kira satu kaleng untuk 1 kg rumput laut basah atau sesuai dengan selera

2. Agar rasa puding lebih nikmat dapat juga ditambahkan sedikit gula, vanili, dan garam. Pasta pandan diberikan bila ingin warna selain putih.

3. Setelah mendidih, segera diangkat dan dituang dalam cetakan-cetakan



d. Pengepakan

Pengolahan di atas masih kurang lengkap jika akan dipasarkan. Harus disediakan tempat atau wadah untuk menyajikannya. Wadah yang dipakai sebaiknya yang terbuat dari plastik, karena para konsumen dapat melihat langsung isi di dalamnya. Perlu ingat, bahwa daya tarik olahan ini terletak pada bentuk rumput laut yang seperti aslinya. Ukuran wadah dapat bermacam-macam sesuai dengan harga yang diberikan. Setelah manisan dan pudding dimasukkan dalam wadah plastic, segera ditutup dan diplester sehingga benar-benar rapat. Dalam kemasan seperti itu serta disumpan dalam lemari pendingin, manisan dapat bertahan sekitar satu bulan. Dengan perlakuan yang sama, pudding dapat bertahan sekitar satu minggu. Cendol juga dimasukkan dalam wadah plastik, tetapi disertai dengan santan dan air gula jawa sebagai pelengkapnya.

C. TAHAPAN PENGOLAHAN AGAR - AGAR

Produk agar-agar diperoleh dari ekstraksi satu jenis rumput laut saja atau campuran berbagai macam rumput laut. Pembuatan agar-agar tidaklah sulit, dimana bahan dan peralatan mudah diperoleh.

  1. Pencucian dan pembersihan
    Rumput laut Glacilaria dicuci dengan air tawar sampai bersih. Kotoran yang menempel seperti pasir, karang, lumpur dan rumput laut jenis lain dihilangkan / dipisahkan.
  2. Perendaman dan pemucatan
    Perendaman dilakukan agar rumput laut menjadi lunak sehingga proses ekstraksi nantinya dapat berjalan dengan baik. Caranya rumput laut direndam dalam air murni sebanyak 20 kali berat rumput laut selama 3 hari. Setelah itu pemucatan dilakukan dengan direndam dalam larutan kaporit 0,25% atau larutan kapur tohor 5% sambil diaduk. Setelah 4 – 6 jam, rumput laut dicuci kembali selama 3 jam untuk menghilangkan bau kaporit. Rumput laut yang telah bersih dan pucat dikeringkan selama 2 hari. Sampai tahap ini rumput laut dapat disimpan lebih dulu bila tidak segera diolah.
  3. Pelembutan
    Untuk lebih mudah ekstraksi, dinding sel perlu dipecah dengan menambahkan H2SO4. Runput laut direndam dalam H2SO4 selama 15 menit. Banyaknya H2SO4 tergantuk jenis rumput, yaitu Glacilaria 5 – 10%, Gelidium 15% dan Hypnea 25%. Bila tidak ada asam sulfat dapat digunakan asam asetat, asam sitrat, buah asam atau daun asam. Oleh karena asam sulfat ini cukup berbahaya, maka diperlukan pencucian dengan cara rumput laut direndam dalam air bersih selama 15 menit kemudian ditiriskan.
  4. Pemasakan
    Rumput laut dimasak dalam air sebanyak 40 kali berat rumput laut. Setelah mendidih (90 – 100o±C), tambahkan asam cuka 0,5% untuk memperoleh pH 6 – 7. Bila > 7, pH-nya diturunkan dengan penambahan asam cuka. Dan, bila < 6, ditambahkan NaOH. Pemeriksaan pH dapat dengan memakai kertas pH. Pemasakan ini dilakukan kira-kira 45 menit tetapi dapat juga selama 4 – 5 jam tergantung cara pengadukannya. Proses setelah pemasakan tergantung dari bentuk agar-agar yang diinginkan, misalnya batangan, lembaran, atau pun tepung.

D. Produksi Karaginan Murni


Selain semirefine, hasil olahan rumput laut karaginofit yaitu refine carrageenan atau karaginan murni. Proses produksi untuk mendapatkan karaginan murni melalui proses ekstraksi karaginan dari rumput laut. Ada dua metode proses produksi karaginan, yaitu metode alkohol(alcohol method) dan metode tekan (pressing method).


  • a. Metode Alkohol (Alcohol Method)
  • Metode ini dapat digunakan untuk memproduksi karaginan dari Eucheuma spinosum yang menghasilkan iota karaginan dan Eucheuma cottonii yang menghasilkan kappa-karaginan. Alur proses karaginan dengan metode alkohol sebagai berikut:
  • Bersihkan rumput laut kering dari kotoran yang berupa pasir, garam, dan jenis-jenis rumput lain.
  • Perlakuan alkali: masak rumput laut bersih dalam larutan alkali dengan konsentrasi tertentu pada temperatur 85o – 90oC selama 2 jam. Untuk Eucheuma spinosum, gunakan alkali NaOH, sedangkan untuk Eucheuma cottonii gunakan KOH.
  • Penghancuran/agitasi: hancurkan rumput laut yang telah mengalami perlakuan alkali menjadi seperti bubur dengan proses pengadukan atau agitasi.
  • Ekstraksi: masak rumput laut dalam kondisi alkali/basa pH 8-9 dengan temperatur pemasakan 90oC selama 18 jam untuk Eucheuma cottonii dan 3 jam untuk Eucheuma spinosum. Selama proses ekstraksi, sekali-kali aduk menggunakan mesin pengaduk.
  • Penambahan filter aid: tambahkan filter aid (seperti celite atau perlite) kedalam air laut yang sudah menjadi bubur dalam kondisi panas, kemudian aduk secara merata selama 0,5 jam.
  • Penyaringan/filtrasi: saring bubur dengan cepat dalam keadaan panas dengan menggunakan filter press sehingga filtrat dalam bentuk sol (cairan kental) dapat terpisah dari residu/ampas padat.
  • Bleaching: tambahkan larutan pemutih (seperti NaOCl) pada cairan sol (cairan kental) dengan konsentrasi tertentu, lalu aduk selama 20 menit.
  • Penambahan alkohol: alkohol yang digunakan dalam industri karaginan yaitu etanol (di laboratorium umumnya digunakan isopropanol). Tambahkan etanol secara perlahan-lahan (sedikit demi sedikit) pada filtrat, sambil diaduk sampai terbentuk serat karaginan yang akan terpisah dengan cairannya.
  • Pengeringan dan penepungan (grinding): keringkan serat karaginan dalam alat pengering pada suhu 60oC selama 15-20 jam, kemudian buat tepung dengan mesin grinding.
  • Blending/formulating: campur tepung karaginan dengan bahan lainnya, sesuaikan dengan keperluan jenis industri penggunanya.
  • Pengemasan: kemas tepung karaginan dalam kantong-kantong plastik atau karton untuk bisa dipasarkan.

  • Biaya produksi pada proses pengolahan karaginan dengan metode alkohol tinggi sehingga saat ini jarang digunakan dalam industri, kecuali untuk produksi iota-karaginan. Pada saat ini, metode proses yang digunakan untuk produksi kappa-karaginan yaitu metode tekan (pressing method), baik dengan atau tanpa penambahan KCl.



  • b. Metode Tekan (Pressing Method)

  • Metode ini hanya digunakan untuk produksi kappa-karaginan dengan bahan baku Eucheuma cottonii. Urutan proses produksi hampir sama dengan metode alkohol, hanya berbeda teknik dalam pemisahan karaginan dari larutan sol. Alur proses produksi karaginan dengan metode tekan sebagai berikut:
  • Bersihkan rumput laut kering dari kotoran yang berupa pasir, garam, dan jenis-jenis rumput lain.
  • Perlakuan alkali: masak rumput laut bersih dalam larutan alkali KOH dengan konsentrasi tertentu pada temperatur 85o – 90oC selama 2 jam.
  • Penghancuran / agitasi: hancurkan rumput laut yang telah mengalami perlakuan alkali menjadi seperti bubur dengan proses pengadukan atau agitasi.
  • Ekstraksi: masak rumput laut dalam kondisi alkali/basa pH 8-9 dengan temperatur pemasakan 90oC selama 18 jam. Selama proses ekstraksi, sekali-kali aduk menggunakan mesin pengaduk.
  • Penambahan filter aid: tambahkan filter aid (seperti celite atau perlite) kedalam air laut yang sudah menjadi bubur dalam kondisi panas, kemudian aduk secara merata selama 0,5 jam.
  • Penyaringan/filtrasi: saring bubur dengan cepat dalam keadaan panas dengan menggunakan filter press sehingga filtrat dalam bentuk sol (cairan kental) dapaat terpisah dari residu/ampas padat.
  • Bleaching: tambahkan larutan pemutih (seperti NaOCl) pada cairan sol (cairan kental) dengan konsentrasi tertentu, lalu aduk selama 20 menit.
  • Penjedalan: tambahkan larutan KCl dengan konsentrasi tertentu pada filtrat larutan sol, kemudian aduk. Tuangkan larutan ke dalam cetakan/loyang, diamkan pada suhu kamar sampai menjedal membentuk gel. Proses penjedalan dapat juga dilakukan dalam pembekuan ruangan pendingin/freezer selama 12 jam. Pada industri besar, biasanya menggunakan conveyor (ban berjalan) pendingin sampai menjedal. Selain itu, bisa juga menggunakan tabung pendingin (tube coller), dimana larutan sol dialirkan ke dalam tabung pendingin, kemudian ditekan secara hidrolik sehingga larutan sol yang sudah menjedal (gel karaginan) keluar dari tabung pendingin.
  • Proses tekan: keluarkan air dari gel karaginan dengan cara ditekan (press). Caranya, susun gel secara berlapis-lapis, masing-masing dibatasi dengan kain saring, lalu tekan dengan beban selama 12-24 jam sehingga diperoleh bentuk lembaran karaginan. Dalam skala industri, pengepresan menggunakan alat yang disebut dengan hydroextractor.
  • Pengeringan: untuk memudahkan pengeringan, potong-potong lembaran karaginan (memperluas permukaan), kemudian keringkan dengan alat pengering pada temperatur 60oC sampai kering. Dalam skala industri besar, biasanya lembaran karaginan dibentuk menjadi pelet, lalu dimasukkan ke dalam mesin pengering tertutup (sistem tertutup) untuk mengurangi kontak langsung dengan udara terbuka.
  • Pembentukan tepung: lembaran karaginan atau karaginan dalam bentuk pelet yang sudah kering dijadikan tepung melalui proses grinding.
  • Blending/formulating: campur tepung karaginan dengan bahan lainnya, sesuaikan dengan keperluan jenis industri penggunanya.
  • Pengemasan: kemas tepung karaginan dalam kantong-kantong plastik atau karton untuk bisa dipasarkan.
  • E. Proses Pengolahan Rumput Laut menjadi Alkali Treated Cottonii (ATC) Chips

Prosedur pengolahan rumput laut menjadi Alkali Treated Cottonii (ATC) Chips untuk Skala Industri, adalah sebagai berikut :

1. Pengadaan Bahan Baku dan Bahan Penolong

  • Bahan Baku

    Bahan baku adalah bahan yang dipergunakan sebagai bahan pokok dan akan diolah menjadi suatu produk. Bahan baku yang biasa digunakan yaitu dari golongan
    Rhodophyceae jenis Eucheuma spinosum dan Eucheuma cottonii. Sebelum melakukan pengolahan terlebih dulu dilakukan pengujian kadar air sesuai dengan standar mutu yaitu sekitar 35 %. Selanjutnya dilakukan penyortiran awal rumput laut dari benda-benda asing.
  • Bahan penolong

    Bahan penolong merupakan bahan yang digunakan oleh perusahaan untuk memperlancar proses produksi selain bahan baku. Bahan penolong yang biasa digunakan yaitu : larutan KOH, NaOH, sodium triphospat, CaOCl2 (kaporit), dan CH3COOH (asam cuka).
  • Proses Pencucian, Pemasakan, Pembilasan dan Pemotongan Bahan Baku Rumput Laut

    Sebelum dimasak dilakukan pencucian awal untuk menghilangkan kotoran dan garam yang masih menempel pada bahan baku rumput laut. Rumput laut dibilas dengan menggunakan keranjang besar (terbuat dari besi) kemudian dimasukkan dalam bak pencucian. Selanjutnya dilakukan pemasakan di atas bak (tungku) pemasakan selama 2–3 jam dengan suhu 80 - 90 oC dengan penambahan larutan alkali (KOH). Perbandingan jumlah air : larutan alkali : rumput laut yaitu 300 liter : 60 kg : 60 kg

    Setelah pemasakan dilakukan lagi pencucian lanjutan. Pada proses pencucian kedua dilakukan dengan menggunakan larutan kaporit untuk memutihkan dan membunuh bakteri. Selanjutnya dilakukan pemotongan dengan menggunakan alat yang disebut
    copper machine dengan ukuran 2 – 3 cm. Rumput laut yang sudah dipotong langsung diangkut ke tempat penjemuran/pengeringan.


2. Proses Pengeringan Rumput Laut
Proses pengeringan rumput laut dapat dilakukan dengan dua cara yaitu

  • Alat Pengering (Tray Dryer)

    Pengeringan dengan menggunakan alat pengering hanya dilakukan sewaktu-waktu jika permintaan melimpah dan musim hujan. Mesin pengering ini skala industri dapat mengeringkan rumput laut dalam bentuk
    Chip ATC sebanyak 300 kg dalam waktu 8 jam. Kadar air yang dihasilkan berkisar antara 10 – 11 % dengan suhu pengeringan 80oC.
  • Pengeringan dengan Matahari (Sun Drying)

    Pengeringan dilakukan dengan menyebarkan rumput laut di atas lantai pengeringan dengan ketebalan kurang dari 5 cm atau dapat pula menggunakan modifikasi alat pengeringan seperti
    Solar Túnel Dryer(STD).

    Pada cuaca cerah, pengeringan dapat berlangsung 1 – 2 hari. Pengeringan dilakukan dengan membolak-balikkan produk sesering mungkin agar seluruh bagian rumput laut kering secara merata. Pengeringan dilakukan samapai kadar air 10 - 12 %.


3. Pembersihan



Melakukan penyortiran kembali terhadap rumput laut yang telah kering. Penyortiran dilakukan dengan menggunakan peralatan tradisional seperti tampi dan keranjang. Sedangkan untuk mendeteksi benda asing berupa logam dan batu-batu kecil digunakan alat
detector. Produk yang diperoleh dari hasil penyortiran disebut ATC Chip (Alkali Treated Cottonii) untukEucheuma cottonii dan ATS Chip (Alkali Treated Spinosum) untukEucheuma spinosum.



4. Proses Pengepakan dan Pemasaran



Proses pengemasan dilakukan pada produk yang sudah siap untuk dipasarkan. Pengemasan terdiri dari dua jenis yaitu kemasan primer (dalam) terbuat dari plastik
pollythlene berfungsi untuk melindungi produk dari pengaruh lingkungan (luar). Karena carrageenan mempunyai kemampuan untuk menyerap air yang sangat tinggi, sehingga perlu dikemas dengan kemasan kedap air. Sedangkan kemasan sekunder (luar) terbuat dari polypropylene selain berfungsi untuk melindungi produk juga sebagai tempat melekatnya logo perusahaan, tipe produk, berat bersih dan nomor kode. Selanjutnya, produk dapat disimpan dalam gudang ataupun langsung dipasarkan jika sudah hada permintaan.



Proses pengolahan rumput laut menjadi
Alkali Treated Cottonii (ATC) Chips untuk skala industri melalui beberapa tahap, dapat dilihat pada diagram berikut :




3. Pemasaran

A. TEKNIK PENGEPAKAN
Rumput laut yang telah dikeringkan perlu ditangani secara seksama. Penurunan mutu yang terjadi akibat penanganan yang tidak baik menyebabkan harga rumput laut menjadi jatuh. Selain untuk mempertahankan harga rumput laut tetap tinggi, pengepakan rumput laut juga ditujukan untuk memudahkan pengangkutan dan penyimpanan.

a.TEKNIK PEMADATAN (PRESSING)
Rumput laut kering sebaiknya disimpan dan diangkut dalam keadaan padat. Hal ini untuk mengurangi pemakaian ruangan (voluminous) baik ketika diangkut maupun ditimbun di gudang, sehingga ongkos angkut dan penyimpanan menjadi lebih efisien.

Teknik pemadatan bisa dilakukan di tingkat pembudidaya dengan menggunakan peralatan yang sederhana (Gambar 1). Konstruksi besi beton berdiameter 15-20 mm digunakan untuk keperluan tersebut. Konstruksi besi tersebut berfungsi sebagai pegangan karung plastik ketika diisi rumput laut dan dipadatkan. Rumput laut dimasukan ke dalam karung plastik yang ditahan oleh konstruksi besi beton. Ketika mencapai ½ volume karung plastik, rumput laut dipadatkan dengan cara ditumbuk atau ditekan dengan menggunakan balok, demikian dilakukan terus menerus ketika isi karung mencapai ¾ hingga penuh. Ketika rumput laut dalam karung sudah tidak bisa dipadatkan lagi, pemadatan dihentikan dan mulut karung plastik yang sudah penuh dengan rumput laut yang padat ditutup dengan cara dijahit menggunakan jarum dan benang PE 1 mm.

Dengan cara pemadatan demikian bobot rumput laut per karung bertambah 3-4 kali dibandingkan dengan rumput laut tanpa pemadatan. Dengan demikian terjadi penghematan penggunaan ruang sebesar 3-4 kali. Pemadatan rumput laut bisa berlangsung dengan aman bila kadar air rumput laut telah mencapai 30-37%. Bila kadar air lebih dari 37% bisa menyebabkan rusaknya kualitas produk rumput laut yang disebabkan oleh pecahnya dinding sel yang mengandung selulosa yang belum kering. Kadar rumput laut di bawah standar (>37%) menyebabkan mutu rumput laut kering menjadi cepat menurun selama proses pascapanen sejak pengangkutan, pemadatan dan penyimpanan.

Rumput laut demikian perlu dilakukan pengeringan kembali (redrying), sebelum dijual ke pengumpul lebih lanjut atau eksportir. Rumput laut yang sudah padat dalam karung selanjutnya ditimbang dan disimpan di gudang. Peralatan yang dibutuhkan untuk penimbunan di gudang ini adalan timbangan, ganco dan gerobak. Ganco berfungsi untuk membantu pegangan dalam mengangkat rumput laut yang sudah dipadatkan dalam karung.

Gambar 1. Rumput laut kering dimasukan kedalam karung yang ditempatkan dalam kerangka besi sehingga memudahkan pemadatan.



b.TEKNIK PENYIMPANAN

Daya simpan rumput laut kering (kadar air 20-30%) adalah 2-3 tahun atau bergantung kepada cara penyimpanan. Tempat penyimpanan yang baik adalah tidak lembab, kering, dan memilki sirkulasi udara yang baik. Pada bagian dasar, diatas lantai diberi papan penyangga supaya tidak lembab (Gambar 2). Penyimpanan yang tidak baik bisa menyebabkan kadar air rumput laut meningkat hingga mencapai 50-55%. Pada kondisi demikian, rumput laut bisa menjadi busuk dan tidak bisa disimpan lama. Rumput laut yang mengalami peningkatan kadar air akibat penyimpanan yang kurang baik sebaiknya dijemur kembali dan dipadatkan kembali, kemudian disimpan di tempat penyimpan yang memenuhi persyaratan.

Gambar 2. Penyimpanan rumput laut di gudang pengumpulan diberi alas yang terbuat dari papan, sehingga karung rumput laut tidak langsung bersinggungan dengan lantai.


B. Infomasi Harga Rumput Laut per 14 Juli 2009

Kota

Beli (Rp/kg)

MC (%)

DC(%)

Keterangan

Bontang

7000-7500

35-36%

<3%

Harga Cottonii di tingkat Petani

Raha

7000-7500

38-37%

3-5%

Harga Cottonii di tingkat Petani

Takalar

10000-11000

37-38 %

3-5%

Harga Cottonii, timbang di tingkat Pengepul

Kupang

8000-12500

36-37%

5-3 %

Harga Cottonii di tingkat Petani

Makassar

11000-11500

35%

<3%

Harga timbang di Gudang eksportir


C. Pemasaran

a. Untuk Pemasaran Online bisa melalui mendaftarkan produk dan usaha secara GRATIS di situs ini untuk bertemu para pelaku pasar :


1. INDONESIA VIRTUAL EXHIBITION CENTER (http://www.nafedve.com/)


2. Alibaba (http://www.alibaba.com/)


3. Global Trade Network (http://www.globaltradenetworks.com/)


4. Indonetwork (Indonesia : http://indonetwork.co.id/ & English : http://indonetwork.net/)


5. Mengikuti milis Agromania (http://groups.yahoo.com/group/agromania)


b. Untuk Pemasaran offline bisa melalui :

1. Pameran (exhibition)

2. Ikut serta dalam pertemuan dagang yang diselenggarakan pemerintah daerah atau institusi setempat.


Untuk Penjualan Ekspor yang harus disiapkan yaitu :

1. Badan Hukum (PT, CV, Koperasi, dll)

2. Surat Izin Usaha Perdagangan

3. Rekening Bank Giro




Best Regard,

Ardianto P. Butarbutar

Menyediakan Konsultasi Bisnis Gratis

butarbutar.ardi@gmail.com

http://groups.yahoo.com/group/konsultasiusaha/join (Free)

http://antoderman.blogspot.com

http://www.koperasisubur.com

No comments:

Post a Comment

Blogger templates made by AllBlogTools.com