MILIK PRIBUMI
Don't ask what your country can do for you, but ask what you can do for your country and it's not about the money.

Ismail Marzuki – Indonesia Pusaka

Indonesia tanah air beta
Pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
Tetap di puja-puja bangsa

Reff :
Di sana tempat lahir beta
Dibuai dibesarkan bunda
Tempat berlindung di hari tua
Tempat akhir menutup mata

Sungguh indah tanah air beta
Tiada bandingnya di dunia
Karya indah Tuhan Maha Kuasa
Bagi bangsa yang memujanya

Reff :
Indonesia ibu pertiwi
Kau kupuja kau kukasihi
Tenagaku bahkan pun jiwaku
Kepadamu rela kuberi

- APB -

Krisis Ekonomi dan Ketidakstabilan Sosial Masyarakat

Krisis ekonomi sangat erat kaitannya dengan ketidakstabilan kehidupan sosial masyarakat. Karena krisis ekonomi akan mengakibatkan jumlah penduduk miskin bertambah sehingga gap antara penduduk kaya dan penduduk miskinbertambah. Sehingga untuk mengantisipasi hal tersebut kita harus bergantung kepada rasio penduduk daerah terkaya dan termiskin di dalam suatu negara, rasio penduduk negara terkaya dan negara termiskin, indeks gini di dalam suatu negara, dan rasio lainnya.

Untuk melihat kestabilan suatu negara kita juga harus memakai tingkat pemerataan pendapatan nasional terhadap sejumlah daerah dan golongan tertentu di dalam negara tersebut.

Penyebab Sumpah Pemuda tahun 1928 adalah data sebagai berikut :
51,1 juta penduduk pribumi yaitu kita bangsa Indonesia (97,4% penduduk) hanya menerima 0,54% dari pendapatan “nasional” Hindia Belanda. Sedangkan penduduk Asia lain yang berjumlah 1,3 juta (2,2%) menerima 0,06% dan bahkan 241.000 (0,04%) orang Eropa (kebanyakan Belanda) menerima 99,4% dari keseluruhan Pendapatan "Nasional" Hindia Belanda

Kesadaran ketidak adilan sosial di dalam Hindia Belanda era 1920-an akhir tersebut menimbulkan perjuangan nasionalisme dan senasib serta solidaritas yang sangat tinggi di kalangan warga pribumi kita untuk memperjuangkan nasibnya melalui perang dan berbagai cara diplomasi untuk mencapai taraf keadilan serta kemerataan ekonomi yang lebih baik.

Maka untuk mengantisipasi perang di dalam suatu negara yang bisa memicu perang antar negara, kita harus mengantisipasi agar rasio pendapatan daerah terkaya dan daerah termiskin di dalam suatu negara di bawah 8 - 8,5 serta rasio/indeks Gini di bawah 0,20 - 0,22. Terutama bagi negara Republik Rakyat Tiongkok, Korea Utara, Negara2 di Eropa Timur, Republik Indonesia, negara-negara di Asia Kecil, dan negara2 berkembang dan dunia ketiga lainnya

No comments:

Post a Comment

Blogger templates made by AllBlogTools.com