MILIK PRIBUMI
Don't ask what your country can do for you, but ask what you can do for your country and it's not about the money.

Ismail Marzuki – Indonesia Pusaka

Indonesia tanah air beta
Pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
Tetap di puja-puja bangsa

Reff :
Di sana tempat lahir beta
Dibuai dibesarkan bunda
Tempat berlindung di hari tua
Tempat akhir menutup mata

Sungguh indah tanah air beta
Tiada bandingnya di dunia
Karya indah Tuhan Maha Kuasa
Bagi bangsa yang memujanya

Reff :
Indonesia ibu pertiwi
Kau kupuja kau kukasihi
Tenagaku bahkan pun jiwaku
Kepadamu rela kuberi

- APB -

Kesulitan Sektor dalam Negeri Pertanian Indonesia

Indonesia sebagai negara yang memiliki penduduk lebih dari 200 juta jiwa haruslah memperhatikan sektor pertanian, perikanan dan perkebunan sebagai dasar kebijakan ekonominya.

Ketiga sektor ini adalah produk yang murni produk dalam negeri Indonesia yaitu produk sektor pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan. yang sayangnya kurang dimanfaat oleh pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat Indonesia. Yang sampai detik ini wacana mengembangkannya hanya sebatas gema yg kedengaran tapi tak terasa sampai ke kalangan masyarakat tani yang padahal sangat menjadi pahlawan kemerdekaan Indonesia sejak dahulu kala baik dalam mendukung kemerdekaan secara pangan untuk gerilya maupun bagi penyedia tenaga2 pembela Indonesia.

Tetapi setelah merdeka malah sektor ini pula yang menjadi keciri khas Indonesia ditinggalkan oleh para politisi, pemerintah dan masyarakat Indonesia sendiri.

Pada dasarnya petani sangat kesulitan didalam sektor pembiayaan permodalan (finansial), bahan baku pupuk, dam teknoloi pertanian. Petani sebenarnya sangat ingin emperoleh penghasilan tambahan dengan menjual produk yang mempunyai nilai tambah dengan harga yang jauh lebih baik dengan pengolahan melalui teknologi pertanian dan industrialisasi pertanian dibanding hanya mengekspor barang mentah.

Tapi sebelum kita petani ingin melakukan hal tersebut mereka melihat harga2 mesin pengolahan dan produksi pertanian di pasaran yang sangat mahal. Harga sebuah mesin yg biasa saja sebenarnya bahannya dan pembuatannya bisa sampai ratusan juta. Padahal Mao Ze Dung di China bisa membuat bed dryer pertanian (pengering) dari bahan batu bata dengan harga yang sangat murah dan benar-benar mendukung pertanian di China.

Kita, Indonesia, dimana langkah kita mendukung produk yang satu2nya 100% ASLI dalam negeri ini? Dimana bantuan kita untuk teknik pertanian, teknologi pertanian, dan bantuan terhadap subsidi/hibah mesin kepada kelompok2 tani ?

Kalau kita memang mau petani tidak hanya menjual komoditas mentah tentunya kita harus melihat kondisi pasar seperti apa dan melakukan bantuan teknologi pertanian dan penyediaan jalan bagi pertanian agar petani kita dapat makmur dan menjual produk yang memiliki nilai tambah lebih bagi ekonomi negara kita.

Sehingga tantangan nyata ke depan adalah, Indonesia haruslah menebus penghianatannya atas sektor pangan baik pertanian, perikanan, peternakan, dan perkebunan. DItambah dengan krisis ekonomi sekarang ditangani AS dengan salah langkah. Seharusnya sistem dahulu yg harus dibereskan barulah stimulus dijalankan agar mengalirnya stimulus jg tepat saluran dan tepat sasaran.

Akibat langkah tidak hati2 AS ini, ada kemungkinan besar peristiwa kenaikan harga pangan dunia dan enerji dunia tahun 2008 akan terulang dengan cepat pada tahun 2010 akhir paling lama. Hal ini diakibatkan oleh penataan dan pengawasan pada industri jasa keuangan AS masih sangat memble dan sangat dimanjakan oleh pemborosan utang pemerintah. Ini mengakibatkan bukannya PDB AS yg naik, akan tetapi M2 (speculative money) yg meningkat pesat. Sehingga sangat dicurigai, harga2 komoditas baik pangan dan enerji akan menjadi permainan tingkat tinggi lagi bagi ekonomi global. Ditambah lagi dengan Global Warning yang sudah dipastikan meningkat levelnya tahun 2010 dengan perubahan Badai El Nino, perubahan iklim, dan perubahan cuacanya.

Jadi, jangan harap kalau Indonesia tidak sadar diri dan meminta maaf karena telah menghianati sumber kekayaan alam Indonesia yaitu pangan (pertanian, perikanan/kelautan, peternakan, dan perkebunan) dan enerji (kontrak2 yg tidak dimenangkan oleh pertamina dan perusahan enerji dalam negeri).

Maka akan sangat disayangkan, kedua sektor itu juga akan menghianati Indonesia dengan tidak memberi hasil yang cukup untuk menyokong negara ini.

No comments:

Post a Comment

Blogger templates made by AllBlogTools.com