Usulan tentang Gempa

1. Konstruksi bagi bangunan-bangunan yang berada di atas areal propinsi ring of fire harus memiliki sertifikasi bangunan tahan gempa. Propinsi-propinsi yang berada di atas ring of fire yaitu aceh, daerah pantai barat sumatera (sumbar s.d. lampung), pantai selatan pulau jawa, maluku dan papua.

Sudah menjadi tugas Kementrian Riset dan Teknologi untuk mendisain dan menetapkan secara SKB Menteri adanya standar baku bangunan tahan gempa bagi seluruh bangunan yang akan dibangun di daerah-daerah ini khususnya bagi bangunan pelayanan publik seperti rumah sakit, sekolah, tempat perbelanjaan, dll.

2. Asuransi Bencana Alam harus dipergunakan semaksimal mungkin, disosialisasikan dan dijual kepada masyarakat dan institusi yang beraktivitas di daerah-daerah yang rawan bencana alam khususnya gempa. Asuransi ini sangat disarankan disubsidi oleh pemerintah pusat serta pemerintah daerah. 

Agar Masyarakat dapat benar-benar merasakan manfaatnya maka masyarakat dan institusi yang berada di daerah-daerah potensi bencana harus diperkenalkan kepada asuransi bersubsidi ini agar masyarakat dapat menjamin masa depan dirinya, keluarganya dan hartanya aman dijamin oleh asuransi. Asuransi dapat mencaku asuransi kematian, asuransi kesehatan, asuransi pendidikan, asuransi bangunan, asuransi kenderaan, dlsb. 

Sekali lagi, untuk semakin mempopulerkan agar masyarakat mau mengikuti asuransi bencana alam yang jelas sangat menguntungkan diri dan keluarganya, pemerintah sebaiknya mensubsidi seluruh asuransi bencana alam dengan cerdik dan tepat manfaat.

3. Di sekolah-sekolah dan masyarakat luas harus diberikat pendidikan tentang bencana alam, bagaimana cara mengantisipasinya, bagaimana cara menghindari dampak kerugiannya, dan bagaimana agar tetap tenang keluar dari bencana alam tersebut. Perlu dibentuk suatu unik ekstrakurikuler atau unit khusus seperti dokter kecil tentang penanganan (simulasi) bencana alam bagi anak-anak sekolah dan masyarakat agar masyarakat dapat mengenali dan peka terhadap bencana alam yang berpotensi sangat buruk bagi mereka.




4. Oleh karena kerugian dari bencana ini bisa lebih dari 2 triliun rupiah, maka sebaiknya pemerintah memberikan penghargaan khusus dan berterima kasih secara resmi kepada donatur yang sudah memberikan bantuan dana, materi, dan non materiil lainnya kepada negara-negara sahabat, donatur individu/kelompok yang sudah memberikan bantuan dalam jumlah besar untuk menghargai jasa-jasa mereka. Dan bantuan yang masuk harus ditangani secara transparan (diketahui publik), akuntabel dan profesional agar dapat dipergunakan hanya untuk kepentingan rakyat.




5. Dalam proses rekontruksi bangunan akan banyak bangunan khas daerah yang mempunyai unsur sejarah dan budaya yang ikut hancur. Untuk tetap memelihara unsur budaya, originalitas, dan kekayaan adat Minangkabau dan Sumatera Barat maka diperlukan desainer yang mampu memperbaiki bangunan-bangunan adat dan khas minangkabau (Sumatera Barat) tersebut secara kekhasan daerahnya masing-masing. Agar rekonstruksi tidak hanya terkesan asal saja tetapi tetap memperhatikan unsur budaya dan kekayaan adat turun temurun untuk tetap dipegang dan dikembangkan.


6. Dalam situasi gempa, infrastruktur ke lokasi gempa harus diperhatikan. Sangat perlu persiapan alat-alat berat dan mesin-mesin yang mampu memperlancar upaya evakuasi korban gempa sehingga bala bantuan dan bantuan logistik dari/ke lokasi gempa dapat tersalurkan dengan sebaik-baiknya.