Review dan analisis ekonomi Zimbabwe
Kita ketahui bahwa Zimbabwe adalah negara dengan tingkat hiperinflasi yang sangat tinggi di dunia yaitu 213 persen. Hal ini diakibatkan oleh defisit Zimbabwe adalah 240% dari GDP mereka. Sehingga pemerintah Zimbabwe mengatasi krisis tersebut dengan terus menerus mencetak uang yang tentu saja meningkatkan beban hutang mereka. Pencetakan uang sangat berlebih ini memicu Dolar Zimbabwe mengalami devaluasi yang besar pula.
Tentunya keadaan ini sudah pasti akan memicu keadaan hiperinflasi yang luar biasa pada Zimbabwe. Sehingga Zimbabwe terpaksa menghilangkan 12 digit angka dari nilai uangnya untuk mengurangi cost of printing.
Kondisi hiperinflasi ini mengakibatkan nilai mata uang zimbabwe yaitu dollar zimbabwe tidak laku di pasar karena jumlahnya sangat berlebihan. Karena kondisi inflasi setinggi itu membuat harga barang di pasar akan berkali lipat dua kali setidaknya dalam sehari. Karena kondisi hiperinflasi akan membuat nilai uang sebagai penyimpan nilai dan alat tukar akan sama sekali jatuh sehingga tidak laku sama sekali.
Untuk hal ini, maka pemerintah Zimbabwe perlu mengganti mata uangnya dengan mata uang yang relatif stabil. Dan badan dunia perlu membuat suatu lembaga sejenis African Development Bank, yang gunanya akan memerikan pinjaman pembangunan berbunga rendah bagi sektor pendidikan, pertanian, dan kesehaan. Dan juga perlu dibentuk fasilitator penyuluhan bagi pertanian di Zimbabwe untuk dapat menggunakan teknologi pertanian dan irigasi supaya dapat menekan inflasi dari sisi supply.
No comments:
Post a Comment