Saya lihat krisis ekonomi Asia sedang berjalan ke arah yang lebih nyata.
China dengan pertumbuhan ekonomi paling tinggi &% % seperti akan memiliki dampak sosial dan ekonomis yang cukup vital dalam memicu kerenggangan sosial karena china selalu butuh pertumbuhan ekonomi (yang merata) sebesar 8% untuk mengantisipasi beban pengangguran, beban dari golongan tua (tidak produktif) yang semakin banyak di china dan beban dari penurunan cukup drastis foreign direct investment di china serta beban dari meningkatnya NPL perbankan di china yg memfasilitasi eksportir.
India yang sangat beruntung dengann pertumbuhan ekonomi 6% pada 2009. Walau politik pemilu di India suksesdan menjadi teladan, tetapi hal itu berbeda dengan wajah ekonominya. Hutang pemerintah India meningkat cukup banyak sehingga membuat Lembaga Pemeringkat Hutang menurunkan rating hutang India sehingga India harus menyediakan cost yg lebih banyak dalam memperoleh pinjaman. Dan juga India sudah cukup beruntung dengan petumbuhan ekonomi 6,5 - 6,75 % tahun 2010 ditengah beban leverage, beban penduduk dan pengangguran, serta beban foreign direct investmen yang terasa pengurangannya.
Jepang, tidak perlu dikatakan lagi. Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang minus pada 2009 tentunya akan membuat yen jepang semakin menguat. Dan hal ini mempeburuk industri jepang yang rata2 skala ekspor atau subtitusi ekspor. Hal ini memukul perekonomian Jepang.
Singapura, sebagai negara pertama di ASEAN yang menyatakan dirinya kalah terhadap krisis (official recession) adalah sebagian besar industri berskala ekspor.
Dan banyak lagi negara2 lainnya seperti Taiwan, Korea Selatan, dll.
Asia adalah benua dengan penduduk terbanyak di dunia dan juga sebagai tempat banyak negara2 yang memiliki banyak juga penduduk miskin di dunia baik itu di negara maju seperti china, negara berkembang seperti Indonesia, maupun negara2 miskin dan kepulauan kecil yang jumlahnya sangat banyak di Asia.
Yang saya maksudkan dengan gelombang kedua adalah. Adanya krisis yang bertolak dari negara2 maju dan negara2 berkembang di Asia tersebut baik dari keseimbangan ekonomi makro dan kerjasama keuangan yang belum cukup kita rasakan saat ini. Adanya limpahan krisis ekonomi dari negara2 tersebut kepada Indonesia yang notabene secara keuangan masih negara kecil.
Dan juga, setahu saya hedge fund dan sistem keuangan global belum diregulasi, IMF belum diberi modal. Penerapan dari konsep pertemuan G-20 masih di awan dan belum turun ke bumi.
Dan sayangnya krisis ini masih terjadi hingga akhir tahun 2010.
Ditambah dengan was-was terhadap ancaman nuklir Korea Utara
Jalan masih sangat panjang untuk dapat kembali ke level yang normal tahun 2008 awal.
No comments:
Post a Comment