Union workers halangan terbesar reformasi dan efisiensi korporasi di Amerika
Kalau di amerika itu kerjaan pegawai yg sudah terikat dengan serikat pekerja sangat sulit diatasi oleh manajemen perusahaan. Ibarat di pabrik perakitan mobil, ada spesialisasi untuk pasang ban, spesialisasi utk pasang mur dan suku cadang, ada spesialisasi untuk tes drive, dll. Setiap pegawai yg job desknya sudah ada kalau manajemen menyuruhnya untuk kerjain sesuatu yg bukan job desk dia, pegawai tersebut berhak banding ke union workers (busettt manja amat mas) dan union itu akan berembuk dan bisa sampai atasan tersebut dipindahkan dan bahkan dipecat.
Dan jg kalau di rumah sakit jg spt itu, pegawai di lantai 4 tidak boleh disuruh untuk kerja di lantai 2 yg bukan job desknya. Kalau dia tetap dipaksa manajemen utk melakukan hal tersebut, manajer tersebut bisa dipecat atau digantikan segera.
Padahal jika melihat kantor dan pabrik yg pekerjanya tidak terikat pada union, setiap pegawai saling membantu bahu membahu dalam mengembangkan pekerjaan masing2. Dan tidak manja serta ngambek spt contoh diatas. Hal ini yg membuat operasional perusahan tersebut benar2 efisien sehingga dapat mengalahkan pesaingnya, karena pegawai dan tenaga kerjanya bersedia menciptakan efisiensi tersebut dengan bersedia mengerjakan beberapa hal sekaligus.
Kalau memang bailout bagi korporasi di AS dilakukan, diharapkan tidak diberikan bagi perusahan dan pabrik yg terikat pada union workers atau dikehendaki mereka meninggalkan unionnya dan dapat mengerjakan banyak hal di perusahaan tanpa perlu lapor pada union mereka.
Union benar2 menghambat reformasi, perkembangan dan efisiensi korporasi di amerika terutama di tengah krisis ini.
No comments:
Post a Comment