Kesalahan yang cukup beresiko bagi pemerintah Indonesia saat ini adalah kita terlalu haus akan hutang dan bantuan pinjaman lainnya.
Saya pikir Ibu Sri Mulyani dan Pak Boediono seharusnya jangan berpikir kalau satu-satunya pemulihan ekonomi Indonesia ditentukan dari menunggu modal luar negeri datang dengan deras ke Indonesia. Harapan seperti itu jelas tidak pada tempatnya dan ngawur.
Sebaiknya dengan adany krisis ini, kita jangan terlalu terpancing untuk lebih banyak berhutang baik tahun 2009 maupun tahun 2010. Tetapi seharusnya sangat penting kalau kita memfokuskan diri pada seberapa efektifkah penyerapan anggaran oleh segenap instansi daerah dan instansi nasional yang terkait. Seberapa efektifkah fungsi pengendalian (akuntansi) dan fungsi fiskal (kebijakan budjeter) dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat bagi pembangunan Indonesia?
Adalah sangat teramat penting kita sebaiknya memperbaiki, menyempurnakan, dan meningkatkan daya serap dan efektivitas sistem perekonomian Indonesia kita lebih dahulu daripada menambah hutang dan pinjaman yang belum tentu penyerapannya dan alokasinya diletakkan pada tempatnya dengan sangat efektif dan efisien.
Tambahan lagi, dengan adanya krisis ekonomi global ini sebenarnya yang tertimpa dengan keras adalah ekonomi perkotaan dan sektor ekonomi korporasi. Sedangkan sektor ekonomi pedesaan dan sektor ekonomi yang tidak mengenal kata formal atau tidak terikat pada global sama sekali masih adem ayem. Dan malahan golongan ekonomi ini malah dijadikan bantal penyerap terhadap pertumbuhan ekonomi (meningkatnya PDB) Indonesia. Yaitu melalui kampanye meningkatkan konsumsi domestik yang sebenarnya 95% persen tenaga kerja domestik malah berfokus di sektor non-korporat (informal) dan dari pertumbuhan ekonomi di sektor non-korporat (domestik).
Sudah saatnya kita lebih memfokuskan diri pada mengembangan kegiatan ekonomi rakyat banyak Indonesia yang tidak tertimpa krisis ekonomi global ini yaitu ekonomi pedesaan dan ekonomi informal. Saya sangat yakin BRI dan Pegadaian akan menjadi perusahaan yang bertumbuh pesat selama kurun waktu 2009-2010
No comments:
Post a Comment