Ekonomi china memang tertekan banyak di krisis ekonomi global saat ini. Tetapi hal ini tidak menyebabkan ekonomi china secara makroekonomi mengalami gejolak moneter yg besar dikarenakan ekonomi moneter china dipandang dari cadangan devisa (reserve) dan currency china relatif sangat besar. Ditambah china memiliki BUMN dengan skala industri multinasional yang sangat besar dilihat dari sisi modal dan cash flow.
Tetapi krisis ekonomi china sangat mengoyak ketahanan masyarakat china yang berpendapatan rendah yang pada umumnya bekerja secara industri rumahan dan sebagai buruh2 pabrik di kota-kota industri china. Sederhananya, hal ini akan mengakibatkan adanya kesenjangan (gap) ekonomi dan sosial di dalam internal masyarakat china. Dan juga hal ini dapat menjadi gejolak sosial tersendiri bagi masyarakat pedesaan yang mengalami lonjakan penduduk diakibatkan pulangnya sejumlah besar masyarakat buruh perkotaan ke pedesaan.
Hal ini dapat dicegah oleh pemerintah china dengan meningkatkan kapasitas pembelian pemerintah china terhadap barang-barang produksi masyarakat pedesaan seperti makanan, komoditas pertanian, perikanan, dan perkebunan. Serta memberikan kemudahan kredit dan insentif fiskal bagi masyarakat pedesaan.
Untuk jangka panjang saya yakin RRT melampaui Jepang asalkan RRT meniru Jepang dalam menciptakan kesejahteraan bagi warganya. Yaitu dengan cara mereka memperhatikan kesejahteraan dan hak individu daripada setiap warganya sendiri dalam kehidupan rakyatnya masing-masing. Sehingga akan menimbulkan kekuartan ekonomi yang kuat tidak hanya pada sisi ekspor tetapi juga konsumsi masyarakat RRT yang sangat banyak dan sangat potensial. Karena dalam sistem ekonomi Buyer >>> Supplier.
Karena Buyer >>> Supplier
No comments:
Post a Comment