Banyaknya saham IHSG yang mencetak Laba dalam pelaporan keuangannya seperti :
Daftar kenaikan laba bersih :
Daftar kenaikan laba bersih :
Unilever (+9,25%),
Jasa Marga (+8,5%),
HMSP (+28,41%),
Gudang Garam (+60,75%),
Indocement (+51,81%),
Elnusa (445,4%),
Panin Sekuritas (+164,69%),
Budi Acid (+36,91%)
Trikomsel (+20,86%)
Goodyear (+180,9%)
Adira (+38,66%)
Lippo Cikarang (+60,3%)
Trada (+60%)
Infaco Penta (+83%)
BFI Finance (+16,11%)
Global Mediacom (+13,72%)
Jakarta Setiabudi (+98,22%)
Aces Hardware (+28%)
Bank VIctoria (+15,65%)
IGAR (+50%)
Indomobil (+98,9%)
Sorini (+9,3%)
Lippo Insurance (+40,37%)
Enseval Putera (+14,9%)
Clipan (+15%)
Reliance (+369,83%)
Dan emiten yang mencatat penurunan laba bersih :
Astra Otopart (-17,85%)
Paninbank (-28,87%),
Trimegah Sekuritas (-70,12%)
Alfa Retailindo
Arwana (-6,5%)
SONA (-25,7%)
Destinasi (-75,9%)
Rig Tenders (-95%)
Triwira (-85,73%)
Multi Agro (-39,77%)
Ultra Jaya (-91,67%)
AKRA (-31,08%)
Modernland (-81,15%)
Intiland (-77,9%)
INCO (-88,3%)
Kestabilan perbankan (USD-IDR 9950) dan banyaknya emiten yang mencatatkan kenaikan labar bersih dan cenderung signifikan melebihi perkiraan analisis membuat IHSG menguat sampai 3,25% ke posisi 2298,135.
Saham-saham yang sesuai prediksi yaitu :
Jangka panjang
BBRI, (+5,71)
TLKM, (+6,21)
INDF (+3,37%)
Yang tidak sesuai prediksi :
Jangka pendek
BISI (+0%)
Kestabilan perbankan (USD-IDR 9950) dan banyaknya emiten yang mencatatkan kenaikan labar bersih dan cenderung signifikan melebihi perkiraan analisis membuat IHSG menguat sampai 3,25% ke posisi 2298,135.
Saham-saham yang sesuai prediksi yaitu :
Jangka panjang
BBRI, (+5,71)
TLKM, (+6,21)
INDF (+3,37%)
Yang tidak sesuai prediksi :
Jangka pendek
BISI (+0%)
Quote:
Dow Jones 9070.72 (-26 / -0,29%) Nasdaq 1967.76 (-7.75 / -39%) S & P 500 975.15 (-4.47 / -0,46%) T-Bond (yield) : 13 Week 0.175 (-0.01) 5-Year 2.645 (+0.046) 10-Year 3.664 (-0.024) 30-Year 4.503 (-0.056) Penerbitan T-Bond 5 year sebanyak 39 miliar USD membuat T-Bond 5 year harganya turun (yieldnya naik) sedangkan yang lain sebagian besar harganya naik (yieldnya turun) karena USD (T-Bond) menjadi pelampiasan safe common currency akibat DJ, Nasdaq, S&P dan bursa asia yang masuk teritori negatif. Energy : Crude Oil 62.99 (-4.24) Heating Oil 1.663 (-0.101) Natural Gas 3.379 (-0.156) Metal : Aluminum 0.822 (-0.017) Copper 2.472 (-0.043) Gold 931,7 (-10) Silver 13.253 (-0.482) Palladium 254.45 (-5.55) Pertanian Corn 320.75 (+0.25) Oats 191.25 (-2.25) Rice 13.77 (-0.065) Soybeans 1057.50 (+3) Perkebunan Cocoa 2798 (-76) Coffee 122.85 (+0.05) Cotton 57.06 (+0.09) Lumber 166.80 (-1.20) Orange Juice 91.65 (-2.95) Berita hari ini : *) Pemesanan terhadap barang tahan lama (durable goods) amerika serikat anjlok dibawah ekspektasi. Hal ini mengakibatkan bursa DJ, Nasdaq dan S&P berada pada posisi negatif. *) Persediaan minyak AS berada diatas ekspektasi pasar. Hal ini membuat harga minyak turun. Kombinasi kedua hal diatas membuat harga komoditas tambang turun termasuk emas, logam dan enerji. *) Bursa eropa sebagian besar berada pada posisi positif spt DAX 5270,32 (+1,85%) FTSE 4547,53 (0,41%) CAC 3365,62 (+1,04%) *) Kurs USD terhadap Rupiah USD - IDR : 9955 Di tengah2 jeleknya Wallstreet ternyata Rupiah mencatat kenaikan. Sebuah hal yg baik untuk menandakan kekuatan moneter (perbankan). Hati-hati profit taking di komoditi enerji, tambang dan logam. Saham yang tepat untuk masuk ke pasar hari ini Jangka panjang BBRI, TLKM, INDF Jangka pendek BISI |
No comments:
Post a Comment