Republik Indonesia saat ini sedang berada di dalam masa krisis ekonomi yang sangat langka. Namun walau sedang terkena krisis, ekonomi negara kita diprediksi akan tetap bertumbuh positif dengan tingkat pertumbuhan ekonomi 4 – 4,5 % selama tahun 2009 ini.
Struktur ekonomi Indonesia dapat dilihat di tabel berikut :
No | Sektor | (% |
1 | Agriculture | 12,99% |
2 | Mining | 8,85% |
3 | Manufacturing | 27,32% |
4 | Electricity, | 0,86% |
5 | Construction | 9,09% |
6 | Trade, | 14,19% |
7 | Transportation | 6,58% |
8 | Finance, | 7,75% |
9 | Other | 9,96% |
No | Akun | Tingkat |
1 | Tingkat | 9,1% |
2 | Neraca | 1793 |
3 | Neraca | 6226 |
4 | Defisit | 2,5% |
5 | BI | 6,75% |
6 | USD - | 10160 |
Data berdasar Kuartal I 2009 kecuali BI Rate dan USD-Rupiah berdasarkan saat ini tanggal 15
Juli 2009
pertama, diiukti oleh perdagangan, hotel dan restauran (pariwisata), serta pertanian. Ketiga hal ini dapat menjadi peluang emas bagi pengembangan ekonomi Indonesia ke depannya. Idealnya perekonomian Indonesia haruslah berdasarkan pada keberpihakan terhadap kapitalisme lokal atau kepada industri dan produk dalam negeri yang tidak hanya berkualitas tetapi juga terjangkau harganya di dalam negeri dan luar negeri. Saat ini sedang marak kampanye penggunaan produk dalam negeri baik dalam segi pemfokusan pembiayaan kredit bagi usaha rakyat (Koperasi dan UMKM), ajakan mengkonsumsi produk dalam negeri, penggelaran visit indonesia 2009 sebagai unjuk gigi pariwisata lokal di Indonesia dan luar negeri, dll.
negeri ini jelas bukanlah untuk pelarangan masuknya investasi asing di Indonesia. Justru sebaliknya, dengan semakin giatnya Indonesia memperkuat posisi kapitalisme lokalnya melalui industri dan produk dalam negeri maka nantinya akan banyak perusahaan-perusahaan Indonesia yang maju dan mendaftarkan perusahaannya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Nantinya diharapkan akan banyak perusahaan lokal yang berprestasi dan mempunyai catatan keuangan yang bagus sebagai daya tarik untuk mendatangkan investor menanamkan modalnya baik dalam bentuk saham maupun obligasi di dalam perusahaan-perusahaan dalam negeri tersebut. Sehingga nantinya BEI akan terdiri dari mayoritas perusahaan lokal yang kuat di dalam negeri dan juga mempunyai jangkauan pasar di luar negeri yang cukup bagus. Selain itu dapat juga dicontohkan seperti di Inggris, dimana nantinya diharapkan ada Bursa Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di BEI . Bursa UKM ini terdiri dari perusahaan-perusahaan UKM Indonesia yang baik dalam segi manajemen dan mempunyai catatan keuangan yang bagus untuk dapat ikut mencatatkan perusahaannya di BEI guna menarik investasi dan memperoleh kepercayaan publik.
Oleh karena itu pembangunan ekonomi 2009-2014 harus memprioritaskan sektor industri manufaktur dalam negeri, sektor pertanian, perkebunan dan kelautan Indonesia, serta sektor pariwisata Indonesia harus diprioritaskan pembangunannya ke depannya. Prioritas dapat dengan cara keberpihakan terhadap industri, usaha, dan produk dalam negeri tentunya, dengan pembangunan infrastruktur yang kokoh untuk menunjang aliran ekonomi dan pariwisata, kemudahan dalam memperoleh akses listrik, air bersih, dan enerji (BBM dan gas), dan yang juga sangat penting kemudahan dalam memperoleh modal dan pembiayaan dari sektor finansial yang pastinya otomatis berkembang kalau sektor yang dibiayai dan dimodalinya ini juga berkembang.
Ardianto P. Butarbutar
+6281361014145
http://antoderman.blogspot.com
No comments:
Post a Comment