Purpose Driven Spend dan Purpose Driven Financing adalah pembelanjaan dan pembiayaan yang didasari oleh adanya kebutuhan yang riil untuk apa sesuatu itu dibelanjakan dan untuk apa pembiayaan itu diperlukan
Hal ini sangat penting dimana sebagai contoh apabila kita ingin meminta tambahan kredit atau kredit baru ke lembaga keuangan bank dan non bank, kita biasanya selain diminta laporan keuangan dan laporan barang dagan. Kita juga diminta untuk menyediakan proyeksi (tujuan) daripada rencana financing kita tersebut. (Purpose driven financing)
Tetapi Kalau dari sisi purpose driven spend, saya melihat kalau Indonesia benar-benar parah banget. Membeli blackberry yang notabene ga ada guna, malah dibeli dengan cash dan dipakai hanya main chatting2an dan games saja.
Itulah makanya setiap orang harus mau belajar tentang ekonomi, dan harus melakukan prinsip ekonomi yaitu cermat pada tujuan. Karena apabila kita tidak punya tujuan, rencana, proyeksi, dan kebutuhan akan apa yang ingin dilakukan secara ekonomi lalu membuat rencana financing entah dari dana bergulir, PNPM, kredit usaha rakyat, kredit perbankan, hibah, bantuan pemerintah tunai, bantuan internasional, atau apapun itu.
Dengan tidak adanya tujuan yang kuat, terstruktur, dan jelas. Maka hal tersbut dapat menjad Moral Hazard tersendiri dan akan mendatangkan musibah di masa yang akan datang.
No comments:
Post a Comment